PEMIKIRAN DAKWAH K.H ABDURRAHMAN WAHID DALAM MELAHIRKAN KAUM INTELEKTUAL MUDA NAHDLATUL ULAMA (NU)

IQBAL, AGUNG PERSADA (2023) PEMIKIRAN DAKWAH K.H ABDURRAHMAN WAHID DALAM MELAHIRKAN KAUM INTELEKTUAL MUDA NAHDLATUL ULAMA (NU). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI IQBAL AGUNG PERSADA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena dakwah dalam Islam meliputi wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan, ia memilikai ragam bentuk, metode, media, pesan, dan mitra dakwah. Agama Islam sendiri tidak bisa terlepas dari kegiatan berdakwah, baik sebagai pendakwah maupun mitra dakwah. Adapun Fenomena dakwah yang berkaitan dengan Islam, ia pasti ada unsur dakwahnya salah satu pokoknya ialah pendakwah atau dai, dakwah adalah denyut nadi Islam. Islam dapat bergerak berkembang dan maju karena adanya dakwah yang masif. Karena luasnya wilayah dakwah dan peranannya yang besar dalam Islam, merupakan suatu keharusan untuk mempelajari pemikiran dan peran dari para tokoh-tokoh dakwah di Indonesia. Karena dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau tokoh agama, setiap muslim bisa melakukan dakwah, mengingat hukum dakwah adalah fardhu kifayah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemikiran dakwah K.H Abdurrahman Wahid dan juga Untuk mengetahui pemikiran dakwah K.H Abdurrahman Wahid dalam melahirkan kaum intelektual muda Nahdlatul Ulama, metode penelitian yang penulis gunakan dalam karya ilmiah ini ialah jenis penelitian pustaka Library Research yaitu penelitian yang bersifat kepustakaan yang data-datanya diambil dari bahan-bahan tertulis (Konten Analysis), baik berupa buku dan lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan. Adapun keseluruhan metode yang dipakai dalam mengkaji pengembangan struktuktur teks adalaha analisis wacana kritis (Hermeneutika Kritis). Salah satu tokoh yang memiliki pemikiran dakwah adalah K.H Abdurrahman Wahid sulit untuk dapat disangkal bahwa Gus Dur adalah simbol dan ikon pembaharuan dalam pemikiran dan kehidupan sosial dalam dunia muslim, khususnya di Indonesia. Hampir seluruh hidupnya diabdikan bagi kepentingan kemanusiaan. Selanjutnya proses modernisasi, organisasi NU yang diinisiasi oleh Gus Dur harus melihat gejala sosial yang tumbuh di masyarakat, sehingga keberadaan NU sebagai organisasi dakwah dapat berperan sebagai pusat pengembangan masyarakat. Upaya kearah ini, dilakukan dengan mengarahkan semua perubahan yang dilakukan pada tujuan dakwah kemasyarakatan dalam kerangka menumbuhkan Lembaga Governmental Organisation yang kuat dan matang sampai di tingkat pedesaan, sehingga mampu menjadi rekan yang sesungguhnya bagi pemerintah dalam upaya pembangunan nasional. Signifikansi dan iii masif-nya perubahan di tubuh NU oleh pemikiran dakwah Gus Dur menjadi salah satu fenomena yang menarik apabila ditelaah berdasarkan perspektif dan analisis dalam melahirkan intelektual muda Nahdlatul Ulama yang melekat pada diri Gus Dur dan teori perubahan yang dianutnya secara sistematis dan terintegrasi. Hasil dari penelitian ialah terdapat beberapa macam pemikiran dakwah K.H Abdurrahman Wahid yaitu: pemikiran Islam Nusantara, perwujudan kultur Islam, pribumisasi Islam sebagai misi pembebasan budaya, Islam dan masalah sosial budaya, perspektif baru agama, kultur budaya dan Hak Asasi Manusia. Buah atau implementasi dari pemikiran dakwahnya untuk melahirkan kaum intelektual muda Nahdlatul Ulama yaitu, komitmen pembelaan HAM, berdirinya FORDEM, PKB, lembaga kajian Islam dan sosial dan memodernisasi pesantren serta Nahdlatul Ulama. dengan membuahkan wacana syiar wacana dakwah Gus Dur, Islam harus didakwahkan secara damai dan Islam yang di cita-citakan Gus Dur Islam yang bisa menghargai perbedaan dan keberagaman. Toko-tokoh yang dididik dan terinspirasi dari pemikiran Gus Dur, AS Hikam, Khofifah Indar Parawansa, Yahya Cholil Staquf, Said Aqil Siradj, Efendy Choiri, Syaifullah Yusuf, Johan Efendi, Muhaimin Iskandar, Ali Masykur Musa, Ahmad Baso, Ulil Abshar Abdalla dan Jaringan Gusdurian. Kata Kunci: Pemikiran Dakwah, K.H Abdurrahman Wahid, Kaum Intelektual Muda NU iv ABSTRACT This research is motivated by the phenomenon of da'wah in Islam covering a wide area in all aspects of life, it has various forms, methods, media, messages, and da'wah partners. Islam itself cannot be separated from preaching activities, both as preachers and missionary partners. As for the phenomenon of da'wah related to Islam, it must have an element of da'wah, one of the main points is the preacher or preacher, da'wah is the pulse of Islam. Islam can move forward and develop because of massive propaganda. Due to the vast area of da'wah and its large role in Islam, it is imperative to study the thoughts and roles of da'wah figures in Indonesia. Because da'wah is not only the authority of the clergy or religious leaders, every Muslim can carry out da'wah, bearing in mind that the law of da'wah is fardhu kifayah. The purpose of this research is to find out K.H Abdurrahman Wahid's da'wah thoughts and also to find out K.H Abdurrahman Wahid's da'wah thoughts in giving birth to young Nahdlatul Ulama intellectuals. the data is taken from written materials (Content Analysis), both in the form of books and others related to the topic of discussion. The overall method used in studying the development of text structures is critical discourse analysis (Critical Hermeneutics). It is difficult to deny that Gus Dur is a symbol and icon of renewal in thought and social life in the Muslim world, especially in Indonesia. Almost his entire life is devoted to the cause of humanity. Following the modernization process, the NU organization initiated by Gus Dur had to look at social phenomena that were growing in society, so that NU's existence as a da'wah organization could act as a center for community development. Efforts in this direction are carried out by directing all the changes made towards the goal of community proselytizing within the framework of growing strong and mature Governmental Organizations up to the village level, so that they are able to become real partners for the government in national development efforts. The significance and massive changes in the body of NU by Gus Dur's da'wah thinking is an interesting phenomenon when examined based on the perspective and analysis in giving birth to young Nahdlatul Ulama intellectuals who are attached to Gus Dur and the theory of change that he espouses in a systematic and integrated manner. v The results of the research are that there are several kinds of K.H Abdurrahman Wahid's da'wah thoughts, namely: Nusantara Islamic thought, the embodiment of Islamic culture, the indigenization of Islam as a mission for cultural liberation, Islam and socio-cultural issues, new perspectives on religion, culture and human rights. The fruit or implementation of his da'wah thoughts was to give birth to young Nahdlatul Ulama intellectuals namely, the commitment to defending human rights, the establishment of FORDEM, PKB, Islamic and social studies institutions and the modernization of Islamic boarding schools and Nahdlatul Ulama. By evoking Gus Dur's da'wah discourses, Islam must be spread peacefully and the Islam that Gus Dur aspires to is Islam that values difference and diversity. Figures who were educated and inspired by the thoughts of Gus Dur, AS Hikam, Khofifah Indar Parawansa, Yahya Cholil Staquf, Said Aqil Siradj, Efendy Choiri, Syaifullah Yusuf, Johan Efendi, Muhaimin Iskandar, Ali Masykur Musa, Ahmad Baso, Ulil Abshar Abdalla and Gusdurian Network. Keywords: Da'wah Thought, K.H Abdurrahman Wahid, NU Young Scholar

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Aug 2023 08:53
Last Modified: 04 Aug 2023 08:53
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29321

Actions (login required)

View Item View Item