CIRI – CIRI WARA’ DALAM AL – QUR’AN (STUDI TAFSIR AL-MISHBÂH DAN TAFSIRAL-AZHÂR)

Mukhlisin, M (2018) CIRI – CIRI WARA’ DALAM AL – QUR’AN (STUDI TAFSIR AL-MISHBÂH DAN TAFSIRAL-AZHÂR). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of skripsi__lengkap_muhlisin.pdf] PDF
Download (5MB)

Abstract

Wara’ berasal dari bahasa arab yang memiliki arti shaleh atau menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Dalam kamus munawir wara’ artinya menjauhkan diri dari dosa, maksiat dan perkara syubhat. Dalam istilah wara’ adalah menjahui perkara yang syubhat karna takut terjatuh dalam perkara yang haram, menurut Ibrahim bin Adham wara’ adalah meninggalkan perkara yang syubhat.Berkenaan dengan prilaku manusia, maka peneliti memilih al-Qur’an sebagai alat analisis dan peneliti memilih tafsȋral- Mishbah karya M. Quraish Shihab dan tafsȋAl-Azhâr karya Hamka sebagai penjelas dari ayat tersebut. Untuk memudahkan dalam penelitian ini maka peneliti merumuskan pokok permasalahan yakni Bagaimana Karakteristik Wara’ dalam Tafsȋr Al-Mishbȃh Dan Al-Azhâr ? dan Persamaan dan Perbedaan Penafsiran Ciri-Ciri Wara’ dalam Tafsȋr Al-Mishbȃh DanAl-Azhâr? Penelitian ini termasuk dalam penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang bersifat kepustakaan, misalnya buku, majalah, naskah, jurnal, kisah, dokumen, dan lain sebagainya. Adapum penelitian ini bersifat “deskriptif” yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara komperhensif mengenai suatu yang menjadi pendekatan obyek, gejala atau kelompok tertentu.Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu dengan metode content analysis dan interpretasi. Dalam pengambilan kesimpulan, metode yang digunakan adalah metode deduktif. Berdasarkan penelitian dari fokus masalah yang peneliti kaji ditemukan kesimpulan bahwa Wara’ menurut M. Quraish Shihab diartikan sebagai nilai kesucian jiwa (hati) maupun pakaian. Orang islam menukur keutamaan, makna, keabsahan gagasan dan tindakan, dari sejauh mana ia memproses diri, menurut Hamka wara’ diartikan sebagai nilai kesucian jiwa (hati), akan tetapi Hamka menjabarkan tentang orang yang tidak memiliki sifat wara’ akan mendapat penyakit yang paling berbahaya bagi jiwa yaitu mempersekutukan Allah dengan lainnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Users 516 not found.
Date Deposited: 10 Jan 2018 02:19
Last Modified: 10 Jan 2018 02:19
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2922

Actions (login required)

View Item View Item