STEREOTIP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SOSIAL KEAGAMAAN PEREMPUAN BERCADAR DI DESA BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARA

ANNISA, UMZI ANWAR (2023) STEREOTIP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SOSIAL KEAGAMAAN PEREMPUAN BERCADAR DI DESA BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARA. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 & BAB 5.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL ANNISA UMZI ANWAR.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Cadar, saat ini telah menjadi bagian dari fenomena keagamaan dikalangan wanita muslimah yang penggunanya banyak diakui sebagai bagian dari simbol ketaatan kepada Allah dan ajaran agama, bahkan cadar dalam Islam adalah jilbab yang tebal dan longgar yang menutup semua aurat termasuk wajah dan telapak tangan. Keberadaan mereka sering kali menjadi pusat perhatian dikarenakan pakaian yang mereka gunakan menjadi salah satu stereotip yang mengeneralisasikan bahwa semua perempuan bercadar menutup diri, tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat, dianggap teroris, intoleran dan ekslusif. Stereotip yang diberikan oleh masyarakat terhadap perilaku sosial keagamaan perempuan yang mengenakan cadar ini ada yang negatif dan positif, adapun tanggapan dari mereka tentang perilaku sosial dan keagamaan perempuan bercadar. Selain itu juga, perempuan bercadar bahwa mereka itu bukan sulit untuk bersosialisasi, tetapi lebih kehati-hati dengan siapa mereka berkomunikasi dan lebih berfikir bahwa orang yang menggunakan cadar itu adalah orang yang alim, agamanya pun bagus, tetapi tidak semua orang yang menggunakan bercadar begitu sebagian mereka yang menggunakan bercadar agar dipandang sebagai wanita muslimah saja. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif untuk memberi gambaran secara obyektif dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden sehingga mendapatkan jawaban yang diperlukan. Metode pengumpulan data berupa observasi dimana peneliti mengamati secara langsung di lapangan, wawancara yang dimana peneliti berkomunikasi secara verbal dalam bentuk percakapan untuk memperoleh informasi dan dokumentasi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum deskripsi lokasi penelitian. Dalam wawancara yang digunakan kepada informan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian ini adalah teori Interaksi Simbolik oleh George Herbert Mead Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya Di Kelurahan Bukit Kemuning Lampung Utara, stereotip masyarakat terhadap perilaku sosial dan keagamaan perempuan bercadar mungkin dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan sosial yang ada. Penting untuk diingat bahwa stereotip adalah generalisasi yang dapat menyederhanakan realitas kompleks individu dan kelompok.Beberapa masyarakat mungkin memiliki pemahaman yang positif terhadap perempuan bercadar, menganggap mereka sebagai individu yang taat beragama, sopan, dan memiliki moralitas yang tinggi. Stereotip positif ini mungkin berkaitan dengan pandangan bahwa pemakaian cadar adalah tanda komitmen yang kuat terhadap agama dan penampilan yang lebih konservatif. Perempuan bercadar dapat dianggap sebagai teladan dalam menjalankan ibadah, serta menjaga etika dan moralitas dalam interaksi sosial. Stereotip masyarakat yang diberikan kepada perempuan bercadar itu tetang perilaku sosialnya dan keagamaan sedikit memberikan tanggapan positif, hal ini disebabkan adanya penilaian masyarakat yang cenderung negatif. Menurut mereka perempuan bercadar itu radikal, bercadar tapi akhlaknya tidak sesuai dengan pakaian-nya, dari segi perkataan masih ada yang kasar penyampaiannya, kurang adabnya, masih suka berghibah, masih ada yang suka jalan dengan yang bukan mahromnya, menampakkan diri ke sosial media. Kehidupan perempuan bercadar yang cenderung tertutup menjadikan masyarakat sekitar menganggap bahwa mereka itu menutup diri dan tidak mau bersosialisasi. Selain itu perempuan bercadar juga mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan lainnya yakni mendapat komentar negatif dari orang-orang sekitar, dijauhi oleh keluarga. ada yang menerima juga tidak sedikit yang menolak. Kata Kunci: Cadar, Stereotip, Perilaku Sosial dan Keagamaan iii ABSTARCT The veil has now become part of a religious phenomenon among Muslim women whose users are widely recognized as part of a symbol of obedience to Allah and religious teachings, even the veil in Islam is a thick and loose headscarf that covers all the genitals including the face and palms. Their existence is often the center of attention because the clothes they wear are one of the stereotypes that generalize that all women who wear the veil cover themselves, do not want to socialize with society, are considered terrorists, intolerant and exclusive. There are negative and positive stereotypes given by the community towards the social and religious behavior of women who wear the veil, as for their responses regarding the social and religious behavior of women wearing the veil. Apart from that, women who wear the veil know that it is not difficult for them to socialize, but are more careful with whom they communicate and think more that people who wear the veil are pious, their religion is also good, but not everyone who wears the veil is like that. those who use the veil to be seen as only Muslim women. The research method in this thesis uses a type of qualitative research, while the nature of this research is descriptive to give an objective picture by asking questions to respondents so they get the answers needed. The method of data collection is in the form of observation where the researcher observes directly in the field, interviews where the researcher communicates verbally in the form of conversation to obtain information and documentation which aims to obtain an overview of the description of the research location. In the interviews used with informants using purposive sampling technique. The theory used to analyze in this study is the theory of Symbolic Interaction by George Herbert Mead The results of this study indicate that in the Bukit Kemuning Village, North Lampung, community stereotypes regarding the social and religious behavior of veiled women may vary depending on the existing cultural and social context. It is important to remember that stereotypes are generalizations that can simplify the complex realities of individuals and groups. Some societies may have a positive understanding of veiled women, viewing them as individuals who are religiously devout, polite, and of high morality. This positive stereotype may be related to the view that wearing the veil is a sign of a strong commitment to religion and a more conservative appearance. Women who wear the veil can be considered as role models in carrying out worship, as well as maintaining ethics and morality in social interactions. Society's stereotypes given to veiled women regarding their social and religious behavior give little positive response, this is due to the society's evaluation which tends to be negative. According to them, women who wear the veil are radical, they wear the veil but their morals don't match the clothes they wear. In terms of what they say, some are still rude, lacking in manners, they still like to give backbiting, there are still those who like to hang out with those who are not their mahrom, appearing on social media. The life of veiled women who tend to be closed makes the surrounding community think that they are closed and do not want to socialize. Besides that, women who wear the veil also get other unpleasant experiences, namely receiving negative comments from people around them, being shunned by their families. there are those who accept also not a few who refuse. Keywords: Veil, Stereotypes, Social and Religious Behavior

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Jul 2023 09:34
Last Modified: 24 Jul 2023 03:00
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29011

Actions (login required)

View Item View Item