PANDANGAN PENGURUS MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA (MWC NU) JATI AGUNG TERHADAP TRADISI NYEKAR MAKAM SEBELUM PERNIKAHAN (Studi Di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan)

FISKA, FALENTINA (2023) PANDANGAN PENGURUS MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA (MWC NU) JATI AGUNG TERHADAP TRADISI NYEKAR MAKAM SEBELUM PERNIKAHAN (Studi Di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of Skripsi 1-2.pdf] PDF
Download (6MB)
[thumbnail of Skripsi FISKA FALENTINA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Tradisi yang beredar di masyarakat ini bermacam-macam bentuknya. Di Desa Rejomulyo masih menjalankan tradisi dari nenek moyang mereka yaitu Tradisi Nyekar Makam Mbah Rasman dan Mbah Rasmini. Tradisi ini dilakukan sebelum melaksanakan acara pernikahan. Rumusan masalah dalam penelitian ini 1. Bagaimana praktik tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo? 2. Bagaimana pandangan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) terhadap tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan? Tujuan penelitian ini pertama, untuk mengetahui praktik tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo. Kedua, untuk mengetahui pandangan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) terhadap tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunkan metode wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah kyai Muhammad Ishar selaku ketua rais syuriah, kyai Samroni selaku wakil rais syuriah dan kyai Jumadi selaku wakil rais syuriah dan sepasang suami istri Novan Andriansyah dan saudari Asiska Alma, saudara Kusuma Wijaya dan saudari Niken Susanti, saudara Adi Susanto dan saudari Riana. Selanjutnya, pengolahan data menggunakan metode pemeriksaan data dan sistematika data. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode analisis induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, praktik tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo pada praktiknya tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo merupakan tradisi nyekar makam yang dilakukan sebelum melaksanakan acara pernikahan, masyarakat datang dengan membawa bunga, air dan ada juga yang membawa beras dan rokok. Kemudian berdoa untuk almarhum Mbah Rasman dan almarhumah Mbah Rasmini sambil mengabarkan bahwa akan melaksanakan hajatan. Fenomena ini hanya sebuah tradisi dan apabila tidak dilakukan tidak terjadi malapetaka. Tradisi nyekar makam ini termasuk ke dalam „urf fasid. Kedua, terdapat perbedaan pandangan kyai terhadap tradisi nyekar makam di Desa Rejomulyo. Kyai Muhammad Ishar mengatakan hukum ziarah adalah boleh, hal ini sesuai dengan „urf shahih, melihat dari teori ziarah kubur itu sendiri hukumnya sunnah. Kyai Samroni juga mengatakan hal yang sama bahwa ziarah kubur hukumnya sunnah, namun lebih bagus pada makam para wali dan para kyai, hal ini sesuai dengan „urf shahih. Sedangkan kyai Ahmad Jumadi tidak sependapat apabila kasusnya melakukan tradisi tersebut sebelum melaksanakan pernikahan karena itu bentuknya akan menuju ke dalam perkara yang diwajibkan sedangkan itu bukan perkara wajib, hal ini sesuai dengan „urf fasid. Kata kunci: Pernikahan,„Urf dan Ziarah Kubur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 18 Jul 2023 06:52
Last Modified: 18 Jul 2023 06:52
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28928

Actions (login required)

View Item View Item