FORMULASI PUPUK KALAM (Kompos, Abu, Air Lindi, Arang, Mikroba) TERHADAP HASIL PANEN CABAI RAWIT VARIETAS DEWATA 43 F1

Maya, Arofa Rahmatuka (2023) FORMULASI PUPUK KALAM (Kompos, Abu, Air Lindi, Arang, Mikroba) TERHADAP HASIL PANEN CABAI RAWIT VARIETAS DEWATA 43 F1. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Banyak hasil pertanian yang ada di Indonesia mulai dari sayuran, buah-buahan hingga rempah-rempah. Salah satu pertanian yang banyak digeluti masyarakat Indonesia adalah pertanian cabai. Dalam pertanian cabai memerlukan perawatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pemupukan hal yang paling penting. Pemupukan dengan menggunakan pupuk sintesis secara berkala dapat merusak tanah. Oleh sebab itu dibuatlah alternatif pupuk organik yang didapatkan dari hasil daur ulang limbah rumah tangga seperti kompos, abu bakaran, arang kayu, air lindi dan MOL bonggol pisang. Yang dikolaborasikan menjadi 1 pupuk yang dinamakan formulasi pupuk KALAM. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakukan dan 5 pengulangan. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji ANAVA dengan uji lanjutan BNT menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengunaan pupuk formulasi KALAM pada tanaman cabai rawit memberikan hasil terbaik pada perlakukan P1 (80 gram kompos + 3 mL air lindi + 80 gram arang kayu + 20 gram abu bakaran + 8 mL MOL bonggol pisang) dengan hasil rata-rata tinggi tanaman 38 cm, jumlah daun 54 helai, cabang batang 22 cm, panjang akar 33 cm, berat buah 40,4 gram, lebar daun 4 cm, berat basah akar 9,2 gram, berat basah tanaman bagian atas 72 gram, berat kering akar 82% dan berat kering tanaman bagian atas 88%. Berdasarkan penelitian ini budidaya cabai rawit varietas dewata 43 F1 menggunakan pupuk formulasi KALAM 1 yang lebih efesien. Kata Kunci: cabai rawit, pertumbuhan, pupuk KALAM. iii ABSTRACT Many agricultural products exist in Indonesia ranging from vegetables, fruits to spices. One of the farms that many Indonesia people are involved in is chili. Chili requires pecial maintenances in order to get maximum result. Fertilization is the most important thing. Fertilization using synthetic fertilizers regularly can damage that soil. Therefor, alternative organic fertilizers obtained from the recycling of household waste such as burnt ash compost, wood charcoal, leachate and local microbe of banana weevil are made. What was collaborated on became fertilizer called that “KALAM” fertilizer formulation. This research conducted in Panaragan Jaya Village, Tulang Bawang Tengah District, Tulang Bawang Barat Regency. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 5 tretments and 5 repetitions. Data analysis was carried out using the ANOVA test with a BNT follow-up test using a significant level of 5%. The results of the study stated that the use of fertilizers KALAM formulation on cayenne pepper plants gave the best results on treatment P1 (80 gramms of compost + 3 mL of leachate + 80 grams of wood charcoal + 20 grams of burnt ash + 8 mL local microbe of banana weevil) with an average yield of plant height 38 cm, total 52 leaves, 22 cm stem braches, root length 33 cm, fruit weight 40, 4 grmas, leaf width 4 cm, root fresh weight 9,2 gram, upper plant wet weight 72 gram, root dry weight 9,2 grams, upper plant wet weight 72 grams, root dry weight 82% and dry weight top crop 88%. Based on this research, the cultivation of cayenne papper of the Dewata 43 F1 variety uses more KALAM 1 fertilizer formulation efficient. Keywords: cayenne pepper, growth, KALAM fertilizer

Actions (login required)

View Item