ANALISIS PEMBANGUNAN WILAYAH BERBASIS SEKTOR UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017-2021 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

RICO, ROLAN RINALDO (2023) ANALISIS PEMBANGUNAN WILAYAH BERBASIS SEKTOR UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017-2021 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK PDRB Kota Bandar Lampung perkembangan PDRB Kota Bandar Lampung selama periode tahun 2017-2021 selalu mengalami penurunan, dimana penurunan PDRB terbesar adalah pada tahun 2020 yaitu -1,88. Sedangkan PDRB tertinggi tahun 2017 yaitu sebesar 6,28. Struktur ekonomi Kota Bandar Lampung pada kurun waktu tahun 2017 hingga 2021 tidak mengalami pergeseran, Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dan sektor industri pengolahan tetap mendominasi terhadap pembentukan PDRB Kota Bandar Lampung. Sektor unggulan adalah sektor yang mampu mendorong pertumbuhan atau perkembangan bagi sektor-sektor lainnya, baik sektor yang mensuplai inputnya maupun sektor yang memanfaatkan outputnya sebagai input dalam proses produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menganalisis pembangunan wilayah berbasis sektor unggulan di Kota Bandar Lampung Tahun 2017-2021 dan menganalisis strategi pengembangannya di Kota Bandar Lampung Tahun 2017-2021. Jenis metode analisis data dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif, yang ditujukan untuk mengetahui sektor ekonomi unggulan di Kota Bandar Lampung. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB semua sektor ekonomi di Kota Bandar Lampung tidak termasuk sektor pertambangan dan penggalian, yakni sektor: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa Lainnya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis analisis Location Quotient (LQ), Analisis LQ Dinamis dan analisis Overlay. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil analisis LQ menunjukkan bahwa dari tahun 2017 sampai dengan 2021, dari 17 sektor yang diteliti di Kota Bandar Lampung ada 14 sektor ekonomi yang memiliki nilai LQ rata-rata lebih dari satu (LQ>1) dan 3 sektor ekonomi yang memiliki nilai LQ rata-rata kurang dari satu (LQ<1), di mana sektor-sektor tersebut memiliki nilai LQ dan DLQ lebih dari satu. Hasil perhitungan dengan metode MRP menunjukkan bahwa, selama periode pengamatan dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021, terdapat tiga sektor ekonomi yang masuk ke dalam klasifikasi satu, yaitu adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor informasi dan komunikasi; dan sektor real estate. Berdasarkan hasil Overlay, maka dapat diidentifikasikan sektor-sektor ekonomi yang benar-benar memiliki potensi paling menonjol untuk dikembangkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Kota Bandar Lampung, karena memiliki potensial baik dari sisi pertumbuhannya maupun dari sisi kontribusinya. Klasifikasi satu adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor informasi dan komunikasi; dan sektor real estate dan klasifikasi dua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Islam menjadikan pertumbuhan ekonomi berimbang dengan dilakukanya kebijakan di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Dengan begitu kesenjangan antara si miskin dan si kaya tidak lagi tinggi dan pertubuhan ekonomi merata. (2) Strategi kebijakan pembangunan sektor unggulan yang perlu diambil Pemerintah Kota Bandar Lampung adalah meningkatkan perekonomian daerah melalui potensi sektor real estate, meningkatkan kualitas pelayanan bidang informasi dan komunikasi, meningkatkan sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang dan meningkatkan daya saing perekonomian daerah dan (3) Pembangunan wilayah berbasis sektor unggulan dan strategi pengembangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2017-2021 dalam perspektif ekonomi Islam dengan menjadikan pertumbuhan ekonomi berimbang dengan dilakukanya kebijakan di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Dengan begitu kesenjangan antara si miskin dan si kaya tidak lagi tinggi dan pertubuhan ekonomi merata. Kata Kunci: Analisis, Pembangunan Wilayah, Sektor Unggulan, Strategi Pengembangan.ABSTRACT The PDRB of Bandar Lampung City, the development of the PDRB of Bandar Lampung City during the 2017-2021 period has always decreased, where the largest decrease in GRDP was in 2020, namely -1.88. While the highest GRDP in 2017 was 6.28. The economic structure of the City of Bandar Lampung in the period from 2017 to 2021 has not experienced a shift. The wholesale and retail trade sector, car and motorcycle repairs and the manufacturing industry sector continue to dominate the formation of the PDRB of the City of Bandar Lampung. Leading sector is a sector that is able to encourage growth or development for other sectors, both sectors that supply inputs and sectors that utilize output as input in the production process. This study aims to analyze the leading sector-based regional development in the City of Bandar Lampung in 2017-2021 and to analyze its development strategy in the City of Bandar Lampung in 2017-2021. The types of data analysis methods in this study was qualitative-descriptive research, which are intended to determine the leading economic sectors in the city of Bandar Lampung. The indicators used in this study are the GRDP of all economic sectors in Bandar Lampung City excluding the mining and quarrying sector, namely the sectors: Agriculture, Forestry and Fisheries; Processing industry; Procurement of Electricity and Gas; Water Procurement, Waste Management, Waste and Recycling; Construction; Wholesale and Retail Trade, Car and Motorcycle Repair; Transportation and Warehousing; Provision of Accommodation and Food and Drink; Information and Communication; Financial Services and Insurance; Real Estate; Company Services; Government Administration, Defense and Compulsory Social Security; Education Services; Health Services and Social Activities; and Other Services. This study used secondary data and data analysis was carried out using analytical analysis Location Quotient (LQ), Dynamic LQ analysis and analysis Overlay. The research results show that: (1) the results of the LQ analysis show that from 2017 to 2021, of the 17 sectors studied in Bandar Lampung City, there are 14 economic sectors that have an average LQ value of more than one (LQ> 1) and 3 economic sectors that have an average LQ value of less than one (LQ<1), where these sectors have an LQ and DLQ value of more than one. The results of calculations using the MRP method show that, during the observation period from 2017 to 2021, there are three economic sectors that fall into classification one, namely the water supply, waste management, waste and recycling sectors; information and communication sector; and sector real estate. Based on the results Overlay, then it can be identified the economic sectors that really have the most prominent potential to be developed as drivers of economic growth in the City of Bandar Lampung, because they have potential both in terms of growth and in terms of contribution. Classification one is the sector of water supply, waste management, waste and recycling; information and communication sector; and sector real estate and classification two is the wholesale and retail trade sector, car and motorcycle repair and the government administration, defense and compulsory social security sector. Islam makes economic growth balanced by carrying out policies in urban and rural areas. That way the gap between the poor and the rich is no longer high and economic growth is evenly distributed. (2) The strategic sector development policies that need to be taken by the City Government of Bandar Lampung is to improve the regional economy through sector potential real estate, improving the quality of services in the information and communication sector, improving the water supply sector, waste management, waste and recycling and increasing the competitiveness of the regional economy and (3) Regional development based on leading sectors and development strategies in Bandar Lampung City in 2017-2021 in an economic perspective Islam by making economic growth balanced by carrying out policies in urban and rural areas. That way the gap between the poor and the rich is no longer high and economic growth is evenly distributed. Keywords: Analysis, Regional Development, Leading Sectors, Development Strategy.

Actions (login required)

View Item