AKULTURASI NILAI-NILAI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL BUAY TEKHUGGAK

AESYIA, RAHMATIKA UTARI (2023) AKULTURASI NILAI-NILAI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL BUAY TEKHUGGAK. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI_AESYIA RAHMATIKA UTARI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Keberadaan tradisi lokal sangatlah berpengaruh terhadap nilai-nilai ke-Islaman. Masing-masing tradisi lokal dapat diakui keberadaannya sebagai bagian dari Islam, yang posisinya setara. Percampuran nilai-nilai Islam dan kebudayaan satu dengan kebudayaan lain yang menghasilkan kebudayaan baru tetapi tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan lama, atau biasa disebut dengan Akulturasi budaya. Buay Tekhuggak merupakan sekelompok masyarakat adat Lampung yang berada disebuah pekon atau desa yang terletak di Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus. Dalam buay tekhuggak ini terdapat beberapa budaya lokal yang bernuansa Islami. Dan bagaimana proses akulturasi dan budaya lokal buay tekhuggak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian field research dan menggunakan pendekatan antropologi. Dalam pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer dioeroleh dari wawancara dengan beberapa informan yakni tokoh adat, saibattin, khaja, temenggung, dan masyarakat setempat. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, dan sumber-sumber lainnya yang relevan guna menunjang penelitian sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi Islam yang ada dalam budaya lokal buay tekhuggak ialah dimana Islam pertama kali masuk dibawa oleh keturunan saibattin dan disebarkan melalui budaya lokal setempat. Dan juga budaya lokal ini tidak bertentangan dengan agama Islam. Kata kunci : Akulturasi, Nilai-nilai Islam, Buay Tekhuggak. ABSTRACT The existence of local traditions is very influential on Islamic values. Each of the local traditions can be recognized as part of Islam, which is on an equal footing. The mixing of Islamic values and culture with one another culture that produces a new culture but without losing the characteristics of the old culture, or commonly called cultural acculturation. Buay Tekhuggak is a group of indigenous people of Lampung located in a pekon or village located in Kotaagung Timur District, Tanggamus Regency. In this buay tekhuggak there are several local cultures with Islamic nuances. And how is the acculturation process and local culture buay tekhuggak. The method used in this study is a descriptive qualitative method with a type of field research and uses an anthropological approach. Data collection to support this research was carried out by observation, interviews, and documentation. Primary data were obtained from interviews with several informants, namely traditional leaders, saibattin, khaja, temenggung, and local communities. Secondary data are obtained from books, journals, theses, and other relevant sources to support research in accordance with facts in the field. The results showed that Islamic acculturation in the local culture of buay tekhuggak is where Islam was first brought in by the descendants of saibattin and spread through local culture. And also this local culture does not conflict with the religion of Islam. Keywords : Acculturation, Islamic Values, Buay Tekhuggak

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 05 Jun 2023 06:41
Last Modified: 05 Jun 2023 06:41
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28441

Actions (login required)

View Item View Item