PEMBERDAYAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus Gapoktan Rukun Angawe Sentosa Di Pekon Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus)

DEWI, MARYAM (2023) PEMBERDAYAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus Gapoktan Rukun Angawe Sentosa Di Pekon Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus). Masters thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of Tesis 1-2.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of Tesis Dewi Maryam.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Pemberdayaan di bidang pertanian menjadi salah satu agenda utama pembangunan di Indonesia dalam upaya pemberantasan kemiskinan. Berdasarkan peraturan Mentri Pertanian, petani diatur dan ditata dalam wadah kelompok tani di tiap dusun dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di tingkat desa. Gapoktan Rukun Angawe Sentosa pekon Wonoharjo telah menjadi penggerak utama dalam mencapai kemajuan di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai kegiatan pemberdayaan pada Gapoktan rukun angawe sentosa serta untuk menganalisis mengenai tahapan pemberdayaan pada Gapoktan rukun angawe sentosa dalam meningkatkan kesejahtraan petani. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis mengenai pemberdayaan masyarakat petani dalam perspektif Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, interview bebas terpimpin, dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Gapoktan diantaranya: Pertama, Program Ekonomi (sarana penyedia modal, menjalankan program perkebunan, pertanian dan peternakan, berperan dalam penanganan limbah ternak serta membangun kerjasama dengan pihak lain). Kedua, Program Pendidikan (pertemuan rutin bulanan, pelatihan ketrampilan dan sekolah wirausaha). Ketiga, Program Sosial dan Keagamaan (program sosial pertukangan/membantu pembangunan rumah anggota, program santunan anak yatim, dana sosial, pengajian rutin malam jum’at dan gotong�royong). Setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat perlu dilandasi oleh strategi kerja yang tepat demi keberhasilannya mencapai tujuan yang diinginkan. Wrihatnolo dan Dwidjowijoto membagi tiga proses pemberdayaan yaitu tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan dan tahap pendayaan. Hal tersebut juga yang menjadi basis strategi pemberdayaan pada Gapoktan Rukun Angawe Sentosa pekon Wonoharjo. Kata kunci: Tahap pemberdayaan, Kelompok tani, Kesejahteraan vii ABSTRACT Empowerment in the agricultural sector has become one of the main agendas of development in Indonesia in efforts to eradicate poverty. Based on the regulations of the Ministry of Agriculture, farmers are organized and structured into farmer groups in each hamlet and combined farmer groups (Gapoktan) at the village level. Gapoktan Rukun Angawe Sentosa in Pekon Wonoharjo has become the main driver of progress in agriculture. This study aims to gain a deeper understanding of the empowerment activities of Gapoktan Rukun Angawe Sentosa and to analyze the stages of empowerment in Gapoktan Rukun Angawe Sentosa in improving the welfare of farmers. Additionally, this research aims to analyze the empowerment of farmer communities from an Islamic perspective. This research is a qualitative study. The data collection techniques used in this study were documentation, semi-structured interviews, and observation. The data analysis in this study used the interactive model analysis of Miles and Huberman, which includes data reduction, data presentation, and data verification or conclusion drawing. Based on the research results, it is known that the empowerment activities carried out by Gapoktan include: Firstly, the Economic Program (providing capital, running programs for plantations, agriculture and animal husbandry, playing a role in handling livestock waste and building partnerships with other parties). Secondly, the Education Program (monthly routine meetings, skills training, and entrepreneurship schools). Thirdly, there is the Social and Religious Program (which includes programs such as carpentry assistance/helping members build houses, orphanage assistance program, social funds, regular Friday night religious gatherings, and community work). Each community empowerment activity needs to be based on an appropriate work strategy for its success in achieving desired goals. Wrihatnolo and Dwidjowijoto divide the empowerment process into three stages: awareness-raising stage, capacity�building stage, and empowerment stage. This is also the basis for the empowerment strategy at Gapoktan Rukun Angawe Sentosa in Wonoharjo village. Keywords: Empowerment stages, Farmer groups, Welfare

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pengembangan Masyarakat Islam
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Ilmu Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 31 May 2023 08:08
Last Modified: 31 May 2023 08:08
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28405

Actions (login required)

View Item View Item