FENOMENA SOSIAL MANUSIA SILVER DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Rika, Safitri (2023) FENOMENA SOSIAL MANUSIA SILVER DI KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (2MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Abstrak Manusia silver menjadi fenomena baru yang ikut meramaikan jalan raya, khususnya jalan raya diperkotakan. Manusia silver mencari nafkah dijalan untuk bertahan hidup untuk membantu kehidupan keluarganya. Keberadaan manusia silver di Bandar Lampung sebagai bukti akibat merosotnya kondisi ekonomi yang menjadi permasalahan sosial. Fenomena manusia silver ini menimbulkan berbagai makna yang perlu mendapat perhatian. Ketika mereka melakukan aksinya di jalan dengan membawa kardus yang diiringi berbagai atraksi ketika di jam-jam sholat. Mereka tidak berhenti sejenak, bahkan melanjutkan aksinya, karena, jika mereka mau menjalankan ibadah seperti sholat mereka harus menghapus cat silvernya yang mungkin membutuhkan waktu lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Fenomena Sosial Manusia silever di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metodologi atau pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, penulis dalam mengumpulkan data langsung ke lokasi penelitian yaitu lampu merah Kota Bandar Lampung yang menjadi lokasi manusia silver mencari nafkah. Penulis mengumpulkan data dengan mendapatkan dari berbagai sumber, penulis melakukan analisis terhadap hasil tulisan dokumen dan penemuan dilapangan. Hasil dari penelitian ini adalah, fenomena manusia silver di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, lingkungan,dan orang tua. Penyebab mereka menjadi manusia silver adalah faktor keterbatasan ekonomi karena mereka tergolong dari keluarga miskin, faktor lingkungan yang mendukung anak-anak ini menjadi bagian dari anak jalanan, faktor orang tua yang berpendidikan rendah dan berpenghasilan pas�pasan, faktor penghasilan yang cukup besar ketika menjadi manusia silver, serta faktor solidaritas pertemanan yang kuat. Fenomena sosial ini pada akhirnya akan mempengaruhi tindakan dari manusia silver tersebut, baik tindakan sosial, maupun keagamaan. Berdasarkan tindakan sosialnya, manusia silver yang rata-rata adalah anak putus sekolah, memang memiliki tindakan yang tidak begitu baik. Walaupun mereka tidak pernah memaksa pengguna jalan untuk memberikan uang, namun tindakan mereka kepada sesamanya perlu mendapatkan perhatian. Mereka seringkali mengeluarkan kata-kata kasar kepada sesama mereka, dan seringkali berkelahi karena perebutan lahan mengamen. Selain itu, aktivitas fisik yang cukup menguras waktu, membuat mereka seringkali lalai dalam aktivitas keagamaan. Islam sendiri mengajarkan, bahwa tindakan mengemis atau meminta-minta adalah hal yang dilarang. Secara fisik, manusia silver memiliki badan yang sehat, dan usia yang masih belia, sehingga seharusnya, mereka melakukan pekerjaan lainnya, bukan hanya sekedar mengharap belas kasihan dari pengguna jalan. Kata Kunci : Fenomena Sosial Manusia Silver Di Kota Bandar Lampung.

Actions (login required)

View Item