TINJAUAN HUKUM KELUARGA ISLAM TENTANG LARANGAN MENYELENGGARAKAN PERNIKAHAN PADA BULAN SYAWAL DALAM TRADISI ADAT MINANGKABAU (Studi di Nagari Batupalano Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam)

VENI, MULYA SARI (2023) TINJAUAN HUKUM KELUARGA ISLAM TENTANG LARANGAN MENYELENGGARAKAN PERNIKAHAN PADA BULAN SYAWAL DALAM TRADISI ADAT MINANGKABAU (Studi di Nagari Batupalano Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of Awal - BAB II dan Daftar Pustaka.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of Skripsi Veni Vull.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam hukum Islam pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting dan telah di jelaskan dalam Al-Quran pembahasan tentang pernikahan tidak sampai meliputi bulan, hari, dan jam dilangsungkannya penikahan. Islam tidak mengenal adanya bulan�bulan khusus yang dianggap perlu untuk melangsungkan pernikahan. Banyaknya macam susku, adat memiliki kebiasaan yang berbeda dari yang lainnya. Salah satunya masyarakat minangkabau di Nagari Batupalano menggenai adanya larangan pernikahan pada bulan Syawal kepercayaan yang berisi tradisi dari para leluhur mempengaruhi mental pribadi masyarakat, pada akhirnya mereka akan terus menjaga dan melestarikan tradisi tersebut. Sehingga peneliti tertarik mengkaji seperti apa tinjauan hukum keluarga Islam dari pandangan tokoh ulama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah yaitu bagaimana latar belakang adanya larangan menyelenggarakan pernikahan pada bulan syawal dalam tradisi adat minagkabau di Nagari Batupalano? serta bagaimana tinjauan hukum keluarga Islam tentang larangan menyelenggarakan pernikahan pada bulan syawal dalam tradisi adat minagkabau di Nagari Batupalano? Jenis penelitian ini lapangan (field research), bersifat deskriptif dan sumber yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data metode purposive sampling dipilih untuk menentukan sampel penelitian. Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan selanjutnya ditarik kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian menujukan bahwa alasan yang diutarakan oleh masyarakat Nagari Batupalano dipertahankannya adat ini dalam dua alasan sebagai berikut: pertama adat larangan menyelenggarakan pernikahan pada bulan Syawal merupakan warisan nenek moyang yang sudah disepakati dan diakui oleh masyarakat Nagari Batupalano sejak dahulu hingga kini. Sehingga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan orang tua. Kedua, alasan yang diutarakan untuk menghindari kesialan yang diakibatkan menikah pada bulan Syawal sebagai bulan (anyuki kasai) berdampak sial dan tidak baik untuk melakukan kegiatan pernikahan, hajatan dan sebagainya dapat menimbulkan perceraian. Sedangkan tinjauan hukum keluarga Islam terkait tradisi tersebut menurut hukum Islam tidak ada di dalam nash Al-Qur’an dan Hadis yang mengatur larangan melakukan akad nikah iii di bulan Syawal. Tetapi semua perbuatan itu tergantung pada niatnya, jika niatnya untuk beribadah kepada Allah Swt, dan hanya menghormati tradisi saja, maka boleh-boleh saja dilaksanakan, Sehingga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, maka adat ini masih dipertahankan dan dilestarikan masyarakat, maka adat ini masuk pada Al-‘urf amali (adat istiadat atau kebiasaan yang menyangkut perbuatan). Masyarakat dan keempat suku adat yang masih mempercayai adanya larangan pernikahan di bulan Syawal, maka tradisi ini masuk pada Al-‘urf khâsh (tradisi yang khusus) di Nagari Batupalano. Kata Kunci: Larangan Menikah, Syawal, Urf

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 29 May 2023 03:19
Last Modified: 29 May 2023 03:19
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28328

Actions (login required)

View Item View Item