PEMBINAAN MENTAL TERHADAP ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) PADA PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II KOTA BANDAR LAMPUNG

Alissa, Eka Cahyani Putri (2023) PEMBINAAN MENTAL TERHADAP ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) PADA PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu permasalahan yang sangat mengkhawatirkan yaitu penyalahgunaan narkotika. Penyalahgunaan narkotika sudah menjadi wabah yang sulit sekali diberantas. Sebagian lagi berpendapat penyalahgunaan narkotika sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Provinsi Lampung, karena sudah masuk secara luas dalam tanah mentalitas dan sukma masyarakat. . Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan mental terhadap anak berhadapan degan hukum (ABH) pada perkara tindak pidana narkotika di Balai Pemasyarakatan Kelas II Kota Bandar Lampung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang termasuk dalam penelitian lapangan (field research), dalam hal ini dengan mengamati pembinaan mental yang di lakukan kepada Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) pada perkara tindak pidana narkotika. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara dan pengamatan. Data primer diperoleh langsung dari responden mengenai pelaksanaan pembinaan mental terhadap ank berhadapan dengan hukum (ABH), sedangkan data sekunder berupa teori-teori dan norma hukum serta data penunjang lainnya diperoleh dari kepustakaan dan dokumentasi. Semua data tersebut merupakan bahan-bahan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan mental terhadap anak berhadapan dengan hukum (ABH) Pada perkara tindak pidana narkotika Di Balai Pemasyarakata Kelas II Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 41 pembimbing pemasyarakatan yang telah memiliki sertifikat assesor oleh kementrian. Dalam melaksanakan pembinaan mental terhadap Anak Berhadapan dengan hukum (ABH) Di Balai Pemasyarakatan Kelas II Kota Bandar Lampung lebih dominan menggunakan metode kelompok dibandingkan metode individu dalam proses belajar mengajar. Metode kelompok dilaksanakan mengikuti sesuai ketentuan jadwal yang sudah ditetapkan, sedangkan untuk metode individu dilaksanakan hanya melalui laporan yang didapat dari pihak yang bersangkutan atau anak yang memang menemui langsung pembimbing untuk mengutarakan permasalahan yang dialaminya. Dalam pelaksanaan pembinaan mental terdapat 3 tahapan, yaitu (1) tahap awal, yaitu: proses sistematika dalam pengumpulan data konseli yang terdapat identitas lengkap konseli; (2) tahap pertengahan, yaitu: ABH mulai mengungkapkan masalahnya; (3) tahap akhir, yaitu: pembimbing pemasyarakatan menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses pembinaan sebelumnya, mengevaluasi jalannya proses dan hasil pembinaan (penilaian segera) dan yang terakhir membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya Kata Kunci: Pembinaan Mental, Anak Berhadapan Dengan Hukum

Actions (login required)

View Item