TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH PEMBUATAN EMPING MELINJO DIBAYAR DENGAN BUAH MELINJO (Studi di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran)

SARAS, WATI PUTRI (2023) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH PEMBUATAN EMPING MELINJO DIBAYAR DENGAN BUAH MELINJO (Studi di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK SARAS.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Upah merupakan hak pekerja yang diterima sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan, dan diberikan oleh pemberi upah sebagai pihak yang menyewa jasa dari pekerja tersebut. Penetapan upah dilakukan oleh kedua belah pihak sehingga antara pekerja dan penyewa jasa sama-sama sepakat atas ketentuan-ketentuan yang dibuat. Namun praktik pemberian upah yang terjadi di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dilakukan tidak sesuai dengan kesepakatan di awal serta merubah bentuk upah yang telah disepakati dengan bentuk lain. Keputusan tersebut dilakukan oleh penyewa jasa/pemberi upah secara sepihak tanpa bermusyawarah terlebih dahulu dengan pihak pekerja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. 2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan studi yang dilakukan di lokasi penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara editing dan organizing. Analisis data dengan cara analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo tidak sesuai dengan akad di awal, karena bentuk upah yang dibayarkan dalam bentuk lain (bukan uang). Hal ini dilakukan karena pihak pemilik melinjo/pemberi upah memiliki kebutuhan mendesak yang mengakibatkan pemilik tidak mampu memenuhi janjinya. Kesepakatan tersebut dilakukan secara lisan berdasarkan asas kepercayaan kedua belah pihak. Tinjauan hukum Islam terhadap praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo dari akad yang dilakukan secara lisan yang mana asas-asas dalam berakadnya belum terpenuhi, pelaksanaan upah tidak sesuai dengan kesepakatan di awal belum sesuai dengan ketentuan hukum Islam, dan perubahan bentuk upah yang dilakukan secara sepihak tanpa iii bermusyawah terlebih dahulu dengan pihak buruh belum sesuai dengan syarat upah (Ujrah). Sehingga adanya praktik upah ini menimbulkan kerugian oleh salah satu pihak. Maka berdasarkan mudharatnya praktik upah pembuatan emping melinjo dibayar dengan buah melinjo ini tidak diperbolehkan. Kata Kunci: Upah, Melinjo.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 22 May 2023 03:49
Last Modified: 22 May 2023 03:49
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28184

Actions (login required)

View Item View Item