PENAFSIRAN BUTA TULI BISU DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF PRESPEKTIF TAFSIR AL-MUNIR DAN TAFSIR AL-MISHBAH

MAETA, SARI (2023) PENAFSIRAN BUTA TULI BISU DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF PRESPEKTIF TAFSIR AL-MUNIR DAN TAFSIR AL-MISHBAH. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of cover bab 1+ bab 5 & dapus MAETA.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of full skripsi MAETA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK PENAFSIRAN BUTA TULI BISU DALAM AL-QUR’AN (Studi komparatif Prespektif Tafsir Al-Munir Dan Tafsir Al�Mishbah) Oleh : Maeta Sari (1931030140) Buta, tuli dan bisu jika dilihat dari segi tekstual bermakna secara fisik, akan tetapi yang penulis kaji merupakan secara kontekstual dan bukan makna secara fisik. Penyebutan kata buta, tuli, dan bisu dalam Al-Qur‘an sering disebut perumpamaan (tamsil atau amtsal). Kata buta, tuli, dan bisu banyak digunakan dalam arti konotasinya dibeberapa ayat Al-Qur‘an, akan tetapi konteks dan objek yang berbeda dan ditujukan kepada subjek yang berbeda. Adapun yang penulis kaji terkait dengan buta, tuli, dan bisu dalam Al-Qur‘an yaitu orang-orang yang hilang kemampuan panca indranya dalam menerima kebenaran ajaran Allah, seperti yang terdapat pada surah Al-Baqarah Ayat 18 dan 171, Yunus ayat 42-43 dan Al-An‘am ayat 104. Untuk memudahkan penelitian ini, maka peneliti merumuskan pokok permasalahan yakni, 1) Bagaimana analisis ayat-ayat amtsal terkait buta, tuli, dan bisu dalam prespektif Tafsir Al-Munir dan Al�Mishbah, 2) Adakah perbedaan dan persamaan kedua tokoh tersebut dalam menafsirkan ayat-ayat buta, tuli, dan bisu. Guna menjawab problematika tersebut dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Menggunakan metode komparatif, yaitu menjelaskan penafsiran antara dua tokoh yang akan ditafsirkan, kemudian mengambil persamaan dan perbedaan yang ada, lalu dikonklusikan sehingga menjadi sebuah jawaban atas penelitian ini. Kesimpulan dari peneltian ini ialah, bahwasanya dari kedua tokoh mufasir yang diambil sebagai objek penelitian terdapat beberapa persamaan dan perbedaan terkait dengan pembahasan kata Buta, Tuli dan Bisu. Adapun perbedaannya dalam mememaknai kata buta, tuli dan bisu; menurut Wahbah Zuhaili buta, tuli dan bisu adalah perumpamaan orang-orang yang tidak memfungsikan semua sarana pancaindra pengetahuan yang benar dan keimanan. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab buta, tuli, dan bisu adalah perumpamaan orang-orang kafir dan munafik yang tidak berada pada satu kegelapan saja tetapi kegelapan-kegelapan yang tidak bisa kembali dan mereka tidak memanfaatkan potensi yang dianugrahkan Allah karena petunjuk yang digunakan telah lumpuh. Wahbah al-Zuhaili dan M. Quraish Shihab juga memiliki persamaan dalam sistematika kepenulisan serta corak penafsiran, serta dalam beberapa penafsiran. Kata kunci: Buta Tuli Bisu, Komparatif, Tafsir.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 11 May 2023 02:25
Last Modified: 11 May 2023 02:25
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/28041

Actions (login required)

View Item View Item