MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA ORGANISASI SALIMAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA SEJAHTERA (Studi di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung)

ARIYANA, SARI (2023) MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA ORGANISASI SALIMAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA SEJAHTERA (Studi di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung). Masters thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of TESIS 1-2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of TESIS ARIYANA SARI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Kesetaraan Gender masa era globalisasi dianggap isu penting yang harus diatasi bersama. Keluarga pengurus Organisasi Salimah terperangkap dalam lingkaran kemiskinan dan kebodohan yang menyebabkan munculnya problematika, tidak seimbangnya pengetahuan akibat rendahnya Pendidikan, lemahnya ekonomi dan adanya ketimpangan yang cukup besar dalam kontribusi perempuan di sektor pemahaman ilmu keagamaan dalam lingkup keluarga pengurus dan anggota Organisasi Salimah. Saat ini dianggap belum berkembang secara terstruktur dan sistematis, maka tujuan penulisan tesis ini ingin mengetahui : (1) Bagaimana Model Pemberdayaan Perempuan pada Organisasi Salimah? (2) Bagaimana Implikasi Model Pemberdayaan Perempuan pada Organisasi Salimah dalam meningkatkan kualitas keluarga sejahtera? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yang bersifat kualitatif. Sumber data diperoleh melalui observasi secara spesifik terhadap 100 orang pengurus dan anggota, diantaranya wawancara mendalam (indepth interview) terhadap 25 orang pengurus daerah dan 15 orang pengurus cabang, serta 60 orang sebagai anggota. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kesesuaian keadaan Organisasi Salimah dengan Model Pemberdayaan Perempuan menurut Sara H. Longwee. (1) Model Pemberdayaan perempuan yang mencakup tiga hal, yang pertama Capacity Building yang bermakna membangun kemampuan perempuan pada Organisasi Salimah melalui penyelenggaraan pendidikan informal untuk perempuan diberikan pelatihan tentang keterpaduan pengetahuan, teknologi, ekonomi dan keagamaan. Yang kedua Culture Change yaitu perubahan budaya yang berpihak kepada perempuan, perubahan budaya perempuan pada Organisasi Salimah secara signifikan, karena pada awal nya pengurus dan anggota Salimah tidak pernah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat, maka melalui program kegiatan ini diantaranya pelatihan menjahit, pengajian, pengolahan kuliner, mempelajari ilmu Agama Islam, teknologi dan sebagainya sehingga dapat saling beradaptasi. Yang ketiga Struktural Adjustment iii yaitu penyesuaian structural yang memihak perempuan dalam upaya memenuhi kebutuhan spesifik perempuan, sebagai upaya pencapaian kesetaraan Gender pada Organisasi Salimah yaitu peningkatan keluarga prasejahtera menjadi keluarga sejahtera yang berkualitas dan Islami. (2) Implikasi model pemberdayaan perempuan dalam menigkatkan kualitas keluarga sejahtera diantaranya melakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan diri sebagai indicator keluarga sejahtera III seperti : adanya koperasi yang membantu permodalan, berwirausaha menjual produk yang dihasilkan dari pelatihan seperti jus buah, kerupuk, keripik pisang berbagai rasa, pelatihan keterampilan pemberdayaan perempuan: menjahit pakaian taplak meja, jilbab dan sapu tangan melalui sekolah ibu terpadu (SISTER), yang dimulai dari diri pribadi dengan meningkatkan keimanan, ketakwaan, sosial psikologis dan pengembangan keluarganya sesuai dalam Indicator sakinah III dengan beberapa kegiatan diantaranya mengikuti parenting cara mendidik anak sehingga tertanamnya pembelajaran secara Islami sejak dini dengan berdirinya sekolah PAUD, SALSA, BQS, yang mengatasi buta hurup baca tulis, membaca Al-Qur”an bagi lansia dan menambah pemahaman ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an. Kata Kunci : Organisasi Salimah, Pemberdayaan Perempuan, Keluaarga Sejahtera Islami yang Sakinah. iv ABSTRACT Mass Gender Equalityglobalization era considered an important issue that must be addressed together. The Salimah Organization management family is trapped in a cycle of poverty and ignorance which causes problems, an imbalance in knowledge due to low education, weak economy and considerable inequality in the contribution of women in the sector of understanding religious knowledge within the family of administrators and members of the Salimah Organization. Currently it is considered not yet developed in a structured and systematic way, so the purpose of writing this thesis is to find out: How is the Model of Women's Empowerment in the Salimah Organization? What are the Implications of the Women's Empowerment Model in the Salimah Organization in improving the quality of prosperous families? This type of research is field research (Field Research), which is qualitative. Sources of data were obtained through specific observations of 100 administrators and members, including in-depth interviews (indepth interview) against 25 regional administrators and 15 branch administrators, as well as 60 people as members. The results of this study state that the fit of the Salimah Organization with the Women's Empowerment Model according to Sara H. Longwee. Women's Empowerment Model which includes three things, the firstCapacity Building which means building the ability of women in the Salimah Organization through the provision of informal education for women given training on the integration of knowledge, technology, economics and religion. The secondCulture Change namely cultural changes in favor of women, changes in women's culture in the Salimah Organization significantly, because at first Salimah's management and members never adapted to the community environment, so through this activity program including sewing training, recitation, culinary processing, studying Islamic Religion , technology and so on so that they can adapt to each other. The third Structural Adjustments namely structural adjustments that favor women in an effort to meet the specific needs of women, as an effort to achieve gender equality in the Salimah Organization, namely increasing pre-prosperous families to become quality and Islamic prosperous families. The implications of the women's empowerment model in improving the quality of prosperous families include making efforts to fulfill basic needs, socio-psychological and self- v development as an indicator of a prosperous family III such as: the existence of cooperatives that help with capital, entrepreneurship selling products resulting from training such as fruit juice, crackers, banana chips of various flavors, training in women's empowerment skills: sewing tablecloths, headscarves and handkerchiefs through integrated mother schools (SISTER), which starts from oneself by increasing faith, piety, social psychology and family development according to Indicator sakinah III with several Activities include participating in parenting ways to educate children so that Islamic learning is embedded from an early age with the establishment of PAUD, SALSA, BQS schools, which overcome literacy, read the Al�Qur'an for the elderly and increase understanding of Islamic teachings based on the Qur'an. Keywords: Salimah Organization, Women Empowerment, Peaceful Islamic Prosperous Families

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pengembangan Masyarakat Islam
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Ilmu Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 12 Apr 2023 02:09
Last Modified: 12 Apr 2023 03:22
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23987

Actions (login required)

View Item View Item