TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILALIHAN TANAH HIBAH OLEH AHLI WARIS (Studi Kasus di Desa Sakal Kecamatan Abung Pekurun Kabupaten Lampung Utara)

Yeni, Juwita Sari (2023) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILALIHAN TANAH HIBAH OLEH AHLI WARIS (Studi Kasus di Desa Sakal Kecamatan Abung Pekurun Kabupaten Lampung Utara). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Hibah dalam Islam merupakan bagian dari tolong-menolong dalam kebaikan, hibah dilakukan secara sukarela dan tanpa adanya paksaan ketika seseorang tersebut masih hidup dan dilakukan oleh seseorang yang berumur sekurang-kurangnya 21 tahun. Dalam ketentuan hukum Islam akad hibah yang dilakukan oleh seseorang akan berakibat hukum orang tersebut tidak mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan benda yang telah diberikan. hal ini berbeda dengan yang terjadi di desa Sakal Kecamatan Abung Pekurun, ahli waris penghibah malah ingin mengambilalih tanah hibah secara sepihak dikarenakan ia merasa masih berhak atas tanah tersebut dan sertifikat yang masih dipegang oleh nya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian lapangan (field research), penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Dalam penelitian ini akan mewawancarai 4 orang yang terlibat dalam proses pemberian hibah di Desa Sakal Pekurun Udik. Untuk menganalisis data dilakukan secara kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dapat dipahami. Dalam analisis kualitatif penulis menggunakan metode berpikir induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus di tarik generalisasinya sehingga mempunyai sifat umum. Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi ini dapat di tarik kesimpulan bahwa yang di maksud dengan tinjauan hukum Islam terhadap pemanfaatan tanah hibah oleh ahli waris studi kasus di Desa Sakal Kecamatan Abung Pekurun Kabupaten Lampung Utara adalah barang yang telah dihibahkan menurut hukum Islam tidak dapat di tarik kembali dan sebaiknya jika tetap ingin di sengketan maka dilakukan melalui jalur pengadilan agar mendapatkan solusi yang adil dan tidak memberatkan kedua belah pihak. Kata Kunci : Hukum Islam, Hibah, Ahli Waris iv ABSTRACT Grants in Islam are part of mutual assistance in goodness, grants are made voluntarily and without coercion when a person is still alive and is carried out by someone who is at least 21 years old. In the provisions of Islamic law, a grant contract made by a person will result in the law that the person does not have the authority to use the object that has been given. This is different from what happened in Sakal village, Abung Pekurun sub-district, where the beneficiary's heir even wanted to take over the grant land unilaterally because he felt he still had the right to the land and the certificate he still held. This type of research is field research, namely field research. Field research is research conducted by collecting data and information obtained directly from the research location. This research will interview 4 people involved in the process of giving grants in Sakal Pekurun Udik Village. To analyze the data qualitatively, namely research procedures that produce descriptive data, in the form of written or spoken words that can be understood. In the qualitative analysis, the writer uses an inductive thinking method, which departs from facts or events that are specifically generalized so that they have a general nature. Based on the results of the research in this thesis, it can be concluded that what is meant by a review of Islamic law regarding the use of grant land by the heirs of the case study in Sakal Village, Abung Pekurun District, North Lampung Regency is that goods that have been donated according to Islamic law cannot be withdrawn. And it is better if you still want to dispute it, then do it in court in order to get a solution that is fair and does not burden both parties. Keywords: Islamic Law, Grants, Heirs

Actions (login required)

View Item