KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF (AKAL) MENURUT AL-GHAZALI DAN JEAN PIAGET (StudiKomparatif Akal Menurut Al-Ghazali Dan Akal Menurut Jean Piaget)

Kurnia, Rido (2017) KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF (AKAL) MENURUT AL-GHAZALI DAN JEAN PIAGET (StudiKomparatif Akal Menurut Al-Ghazali Dan Akal Menurut Jean Piaget). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_RIDHO.pdf]
Preview
PDF
Download (4MB) | Preview

Abstract

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Kesempurnaan manusia diperolehnya karena manusia dianugrahi akal untuk selalu berpikir. Akal merupakan bagian integral dari eksistensi manusia. Tanpa akal, manusia belum bisa dikatakan sempurna. Manusia belum layak dikatakan sempurna jika akalnya belum ada atau tidak berfungsi. Manusia minus akal tidak ubahnya seperti seekor binatang. Terhadap orang yang sedang mabuk atau orang gila, umumnya orang akan mengatakan sebagai hilang akal. Begitu juga orang-orang yang berbuat sesuatu tanpa perhitungan akan dikatakan sebagai orang yang tak menggunakan akal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (studi pustaka). Metode yang digunakan adalah metode analisis isi (content analysis). Sumber data terbagi dua yakni, sumber data primer dan sekunder. Instrumen analisis yang digunakan ialah analisis deduktif-induktif. Dalam penelitian ini, untuk memudahkan memahami alur penelitian maka disajikan kerangka berpikir (conceptual framework). Kesimpulannya, hasil penelitian ini adalah: Konsep perkembangan kognitif (akal) menurut Al-Ghazali terbagi menjadi empat tahapan yakni: al-‘aql al-hayulani, al-‘aql bi al-malakat, al-‘aql bi al-fi’il, dan al-‘aql al-mustafad. Sedangkan konsep perkembangan kognitif (akal) menurut Jean Piaget terbagi juga kedalam empat tahapan yakni: sensoris-motoris, pra-operasional, kongkret-operasional, dan formaloperasional. Persamaan perkembangan kognitif (akal) menurut Al-Ghazali dan Jean Piaget yakni terdapat pada tahapan perkembangan yang terbagi kedalam empat tahapan. Selain itu, pandangan kedua tokoh juga mempunyai hubungan atau titik temu yang terdapat pada aspek kemampuan dari tiap tahapan yang dilewati dalam tiap proses perkembangan kognitif (akal). Perbedaan perkembangan kognitif (akal) menurut Al-Ghazali dan Jean Piaget terdapat pada metodologi sebagai basis pemikiran keduanya. Al-Ghazali mendasari pemikirannya pada rasio yang bersumber dari wahyu sedangkan Jean Piaget meletakkan dasar pemikirannya pada rasio murni. Selain itu juga perbedaan pandangan keduanya terdapat pada penggunaan istilah, Al- Ghazali menggunakan istilah akal sedangakan Jean Piaget menggunakan istilah kognitif.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Bimbingan Konseling
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Bimbingan Konseling
Depositing User: Users 516 not found.
Date Deposited: 21 Nov 2017 07:28
Last Modified: 21 Nov 2017 07:28
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2373

Actions (login required)

View Item View Item