ANALISIS SIYÂSAH SYAR’ỈYYAH TERHADAP LEGALITAS ABORSI AKIBAT PERKOSAAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2014

Elza, Putri (2023) ANALISIS SIYÂSAH SYAR’ỈYYAH TERHADAP LEGALITAS ABORSI AKIBAT PERKOSAAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2014. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI ELZA PUTRI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

BSTRAK Menurut hukum Islam praktik aborsi dilarang karena sama saja dengan membunuh manusia aborsi hanya dapat dilakukan karena kedaruratan medis, menurut peraturan pemerintah No 61 tahun 2014. Tentang kesehatan reproduksi, praktik aborsi dilegalkan bagi korban perkosaan. Untuk menyembuhkan phisikis korban perkosaan yang hamil yang tidak dapat dikatakan sebagai kedaruratan, selain bertentangan dengan hukum islam, aborsi tidak dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengembalikan korban perkosaan yang hamil untuk bisa kembali bangkit dari tekanan mental atau phsikis menanggung beban malu di tengah masyarakat. Angka aborsi di Indonesia terbilang cukup tinggi yakni mencapai 2,5 juta jiwa per tahun, dan angka kematian ibu (AKI) berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 mencatat 228 AKI per 100.000 kelahiran hidup. Perkosaan merupakan bentuk kekerasan seksual yang melanggar HAM dan merendahkan martabat perempuan. Deklarasi PBB untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan tahun 1993 mendefinisikan perkosaan sebagai perbuatan berdasarkan pembedaan berbasis gender yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik,seksual atau psikologis. Perkosaan terjadi karena relasi kuasa tidak setara antara korban dan pelaku. Kejadian perkosaan dapat menimbulkan trauma psikologis yang sangat berat, tidak jarang perempuan korban perkosaan mengalami reaksi penolakan terhadap kehamilan nya dan memilih melakukan tindakan pengguguran janin yang dikandungnya. Tujuan mendasar dari pengaturan pengecualian larangan aborsi dalam peraturan pemerintah nomor 61 tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi adalah mencegah dan melindungi tindakan aborsi yang tidak bermutu, tidak aman dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang�undangan. Pencegahan kematian ibu akibat aborsi tidak aman terhadap kehamilan akibat perkosaan dikategorikan sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemashalatan umum dalam kajian fiqh, mengambil resiko yang paling kecil diantara dua bahaya itu adalah wajib. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pustaka (library research) yaitu mengumpulkan data-data membaca,menelaah mencatat dan analisa untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Mar 2023 08:15
Last Modified: 15 Mar 2023 08:15
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23665

Actions (login required)

View Item View Item