PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011-2021

SILVIA, HERLINA (2023) PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011-2021. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM Kabupaten Pringsewu pada tahun 2021 menduduki peringkat ke-3 di Provinsi Lampung, yaitu sebesar 70,45 (%). Sedangkan PDRB Kabupaten Pringsewu pada tahun 2021 sebesar 19.345.420 (rupiah) dan angka kemiskinan tahun 2021 sebesar 10,11 (%). Meski begitu nilai IPM di Kabupaten Pringsewu terus mengalami kenaikan disetiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PDRB dan Kemiskinan terhadap IPM secara parsial dan untuk mengetahui pengaruh PDRB dan Kemiskinan secara simultan di Kabupaten Pringsewu serta bagaimana pandangan dalam perspektif ekonomi syariah. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan secara kuantitatif menggunakan data sekunder dalam bentuk kurun waktu dimulai dari tahun 2011-2021. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah PDRB dan Kemiskinan, sedangkan variabel terikatnya adalah IPM. Model analilis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat analisis Eviews 9. Hasil uji parsial menyatakan bahwa PDRB berpengaruh terhadap IPM, dan kemiskinan tidak berpengaruh terhadap IPM. Sedangkan berdasarkan hasil uji simultan PDRB dan kemiskinan secara bersama�sama berpengaruh terhadap IPM di Kabupaten Pringsewu. Indeks Pembangunan Manusia dalam pembahasan Ekonomi Islam dapat dijadikan suatu ukuran untuk melihat kesejahetaan masyarakatnya. Dalam system ekonomi islam yang menjadi indikator kesejahetraan adalah tercapinya falah dalam segala kegiatan perekonomian. Falah mengacu pada konsep islam tentang manusia itu sendiri. Sehingga tidak hanya kesejahetraan dunia yang mencakup jasadiyah dan ruhaniyah saja yang akan didapatkan tetapi juga kebaikan akhirat. Kata Kunci : IPM, PDRB, Kemiskinan, Ekonomi Islam ABSTRACT The Human Development Index (IPM) is an important indicator to measure success in efforts to build the quality of human life. The HDI of Pringsewu Regency in 2021 is ranked 3rd in Lampung Province, namely 70.45 (%). Meanwhile, the GRDP of Pringsewu Regency in 2021 is 19,345,420 (rupiah) and the poverty rate for 2021 is 10.11 (%). Even so, the HDI value in Pringsewu Regency continues to increase every year. This study aims to determine the effect of GRDP and Poverty on HDI partially and to determine the simultaneous effect of GRDP and Poverty in Pringsewu District and how it is viewed from an Islamic economic perspective. The method used is a quantitative approach method using secondary data in the form of a period starting from 2011-2021. The independent variables in this study are GRDP and poverty, while the dependent variable is HDI. The analytical model used is multiple linear regression analysis using the Eviews 9 analysis tool. The results of the partial test state that GRDP has an effect on HDI, and poverty has no effect on HDI. Meanwhile, the results of the simultaneous test of GRDP and poverty jointly affect HDI in Pringsewu Regency. The human development index in the discussion of islmic economics can be used as a measure to see the welfare of its people. In the Islamic economic system, the indicator of welfare is the achievement of falah in all economic activities. Falah refers to the Islamic concept of man himself. So that not only the welfare of the world which includes the physical and spiritual will be obtained but also the goodness of the hereafter. Keywords: HDI, GRDP, Poverty, Islamic Economics

Actions (login required)

View Item