PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PROSES PRODUKSI BERITA PADA RADAR LAMPUNG

ALVINA, DAMAYANTI (2023) PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM PROSES PRODUKSI BERITA PADA RADAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI AULIA CETAK.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Kemajuan teknologi membuat masyarakat dapat memperoleh berbagai macam informasi dengan mudah. Ada banyak media pencarian informasi yang tersedia, meliputi: televisi, koran, majalah, radio maupun internet. Bagi masyarakat munculnya media-media baru merupakan harapan baru untuk memperoleh informasi yang akurat, faktual, berimbang dan selalu menerapkan nilai kejujuran. Hal ini tentunya hanya dapat terwujud apabila seorang wartawan dapat bekerja secara profesionalisme dalam memperoleh, mengolah dan menyebarluaskan informasi tersebut. Dalam dunia jurnalistik, kode etik jurnalistik memegang peranan yang sangat penting sebagai pedoman nilai-nilai profesi kewartawanan. Melihat itu, maka diperlukan adanya pemahaman dan penerapan tentang etik jurnalistik. Namun, dalam pelaksanaan kode etik di Indonesia ternyata masih marak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukam oleh wartawan dan media massa. Dalam data penelitian pelanggaran Kode Etik Jurnalistik pada media online AJNN masih banyaknya wartawan yang tidak menggunakan kode etik jurnalistik dalam proses produksi berita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 13 pelanggaran, salah satunya pada pasal 3 dengan kategori ”memberitakan secara tidak berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah” sebesar 28%. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif analisis dan jenis penelitian lapangan (field research), serta teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh yaitu dari sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer dihasilkan dari Tim Redaksi Radar Lampung yang meliputi Pimpinan Redaksi, Editor, dan 3 Reporter dengan kriteria wartawan yang aktif mengirimkan berita, perwakilan daerah yang dipilih, wartawan yang tidak pernah menerima teguran berupa surat peringatan dari Pimpinan Redaksi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum wartawan Radar Lampung sudah memahami dan menerapkan kode etik jurnalistik khususnya pasal 3. Dan penulis tidak menemukan adanya pelanggaran pasal 3 kode etik jurnalistik dalam berita yang dibuat oleh wartawan. Meskipun, dalam pelaksanaanya wartawan terkadang melakukan kesalahan. Seperti, kurangnya konfirmasi dari narsumber terkait, atau kurangnya data pendukung fakta sebuah berita. Namun, hal tersebut dapat diminimalisir karena sebelum berita yang dibuat oleh wartawan di publish, maka akan dilakukan pengecekan iii atau penilaian kelayakan terlebih dahulu oleh Tim Redaksi ataupun Pimpinan Redaksi. Kata kunci : Kode Etik Jurnalstik, Proses, Produksi Berita, Wartawan iv ABSTRACT Advances in technology make it easy for people to obtain various kinds of information. There are many information search media available, including: television, newspapers, magazines, radio and the internet. For the community, the emergence of new media is a new hope to obtain accurate, factual, balanced information and always apply the value of honesty. Of course, this can only be realized if a journalist can work professionally in obtaining, processing and disseminating this information. In the world of journalism, the journalistic code of ethics plays a very important role as a guideline for the values of the journalistic profession. Seeing that, it is necessary to have an understanding and application of journalistic ethics. However, in the implementation of the code of ethics in Indonesia, it turns out that there are still many violations committed by journalists and the mass media. In the research data on violations of the Journalistic Code of Ethics in the online media AJNN, there are still many journalists who do not use the journalistic code of ethics in the news production process. The results showed that there were 13 violations, one of which was in article 3 with the category "reporting in an impartial manner, not mixing judgmental facts and opinions, and applying the presumption of innocence" by 28%. This study used a qualitative descriptive approach with the nature of descriptive analysis research and field research types, as well as data collection techniques, namely interviews, observation, and documentation. Sources of data obtained are from primary data sources and secondary data sources, primary data sources are generated from the Radar Lampung Editorial Team which includes the Editor in Chief, Editor, and 3 Reporters with the criteria of journalists who actively send news, selected regional representatives, journalists who have never received a warning in the form of a warning letter from the Chief Editor. The results of this study indicate that in general Radar Lampung journalists have understood and implemented the journalistic code of ethics, especially article 3. And the authors did not find any violations of article 3 of the journalistic code of ethics in the news made by journalists. Although, in practice journalists sometimes make mistakes. For example, the lack of confirmation from related sources, or the lack of data to support the facts of a news story. v However, this can be minimized because before the news made by journalists is published, a feasibility check or assessment will be carried out first by the Editorial Team or the Editor in Chief. Keywords: Journalistic Code of Ethics, Process, News Production, Journalists

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 23 Feb 2023 03:53
Last Modified: 23 Feb 2023 03:53
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23270

Actions (login required)

View Item View Item