IMPLEMENTASI ADAT BEGAWI CAKAK PEPADUN DI TIUH MEMON KABUPATEN TANGGAMUS

MUHAMMAD, ZAKARIANSYAH (2023) IMPLEMENTASI ADAT BEGAWI CAKAK PEPADUN DI TIUH MEMON KABUPATEN TANGGAMUS. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI MUHAMMAD ZAKARIA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Begawi Cakak Pepadun adalah sebuah prosesi adat bagi masyarakat Lampung Pepadun dalam pengambilan gelar atau naik tahta, yaitu seseorang berhak mendapatkan gelar tertinggi yaitu gelar Suttan. Masyarakat Lampung di pekon tiuh memon melaksanakan Adat Begawi Cakak Pepadun dapat menaikan status sosial masyarakat di pekon tersebut. Begawi Cakak Pepadun selain untuk menaikan gelar, memiliki fungsi lainnya seperti menciptakan rasa solidaritas yang menunjukkan bahwa bentuk dari kepedulian dengan adanya hubungan antara individu dengan kelompok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Adat Begawi Cakak Pepadun di Pekon Tiuh Memon dan bagaimana implementasi Adat Begawi Cakak Pepadun dapat meningkatkan Solidaritas Sosial di Pekon Tiuh Memon. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Adat Begawi Cakak Pepadun di Pekon Tiuh Memon dan untuk mengetahui implementasi Adat Begawi Cakak Pepadun dapat meningkatkan Solidaritas Sosial di Pekon Tiuh Memon. Penelitian ini dilaksanakan di Pekon Tiuh Memon Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Sosiologis. Metode pengumpulan data yang di yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan begawi cakak pepadun yang dulu dilaksanakan dalam 7 hari 7 malam, namun sekarang menjadi 3 hari 3 malam. Hal ini bukan berarti meninggalkan budaya lama, tetapi agar tidak sia-sianya waktu yang terbuang dan dapat digantikan dengan membayar sejumlah uang adat.Upacara begawi cakak pepadun ini biasanya dilakukan tergantung keputusan dari penyimbang adat dalam sidang adat (pepung marga) dihadiri oleh para punyimbang adat yang berasal dari marga empat (megow pak). Begawi cakak pepadun bermakna sebagai penghormatan dalam masyarakat lampung pepadunmasyarakat di Pekon Tiuh Memon masih melaksanakan Adat Begawi Cakak Pepadun untuk menaikan status sosial yang ada di masyarakat, agar status yang ada di masyarakat naik, Adat Begawi Cakak Pepadun di Pekon Tiuh Memon memiliki banyak pelaksanaan seperti bebalas pantun, melaksanakan tari-menari dan lainnya, selain itu untuk mensukseskan acara Adat Begawi Cakak Pepadun di Pekon Tiuh Memon masyarakat saling tolong-menolong dan bekerja sama dalam acara guna acara tersebut berjalan dengan lancar serta untuk menjaga solidaritas dan silaturahmi antar masyarakat. Kata kunci : Adat Begawi Cakak Pepadun, Solidaritas Sosial.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 22 Feb 2023 03:38
Last Modified: 22 Feb 2023 03:38
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23240

Actions (login required)

View Item View Item