PERAN HAKAM DALAM MENCEGAH TERJADINYA PERCERAIAN (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Munir Surah An-Nisa’ (4) : 35)

MUHAMMAD, FIRMAN HARI LAKSONO (2023) PERAN HAKAM DALAM MENCEGAH TERJADINYA PERCERAIAN (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Munir Surah An-Nisa’ (4) : 35). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS BAB 1 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI MUHAMMAD FIRMAN HARI LAKSONO.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Mediasi merupakan salah satu cara mempertahankan dan memperbaiki sebuah pernikahan sebelum bermuara pada perceraian. Pelaksanaan mediasi dianggap penting sebagai upaya pencegahan terjadinya sebuah perceraian yang dapat menimbulkan dampak negatif. Akan tetapi pelaksanaan mediasi ini terkadang tidak berjalan optimal dan maksimal akibat kurangnya pemahaman suami dan istri tentang dampak terjadinya perceraian dan tujuan utama penikahan itu dibentuk. Di sinilah muncul peran hakam yang menjadi penengah yang akan menjembatani pikiran suami istri sehingga tercapai kata damai di antara keduanya. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana peran hakam dalam mencegah terjadinya perceraian berdasarkan pada kajian tafsir ayat surat an-Nisa ayat 35 melalui pemahaman ulama tafsir yakni Quraish Shihab dalam tafsir al-misbah , Wahbah az-zuhaili dalam tafsir al-Munir. Jenis skripsi yang disajikan adalah penelitian kualitatif (deskriptif analitik) menggunakan pendekatan komparatif yakni dengan membandIngkan makna, pengertian, konsep, benda, orang, prosedur kerja, ide, maupun kritik terhadap orang, kelompok, atau sebuah pemikiran. Dari hasil penelitian dalam tafsir al-Misbah yang dikarang Quraish Sihab adanya pengutusan hakam adalah sebagai upaya mencari jalan damai antara kedua belah pihak yang bertikai yakni suami dan isteri. Peran hakam hanya sebagai utusan yang diharapkan mampu mencari dan menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan pertikaian yang terjadi, adapun keputusan untuk berpisah atau tidak adalah hak dari pihak yang bersangkutan yakni suami dan isteri. Sedangkan dalam tafsir al-Munir karangan Wahbah az-Zuhaili hakam memiliki wewenang penuh seperti hakim yang dapat mendamaikan (menyatukan) dan sekaligus juga dapat menceraikan ( tafriq) apabila kedua hakam yang diuus telah saling bersepakat. Dalam tafsir al�munir apabila dua orang hakam itu berpendapat keduanya lebih baik diceraikan, maka keduanya diceraikan, terlepas hal tersebut sesuai dengan madzhab qadhi atau tidak, mewakilkan kepadanya atau tidak dan talak itu termasuk ba’in. Kata Kunci : Mediasi, Hakam

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 22 Feb 2023 03:31
Last Modified: 22 Feb 2023 03:31
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23239

Actions (login required)

View Item View Item