PENERAPAN KOMUNIKASI ISLAM DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN MASYARAKAT ADAT SAIBATIN DI DESA BAKHU KECAMATAN BATU KETULIS LAMPUNG BARAT

OBY, PEBRIYANSA (2023) PENERAPAN KOMUNIKASI ISLAM DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN MASYARAKAT ADAT SAIBATIN DI DESA BAKHU KECAMATAN BATU KETULIS LAMPUNG BARAT. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK OBY.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Penerapan komunikasi Islam dalam membangun kerukunan bermasyarakat adalah proses penyampaian perlakuan seseorang dalam mempraktekan teori yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan rencana yang sudah dibuat dengan upaya membangun hubungan dengan diri sendiri, dengan sang pencipta serta dengan sesama untuk menghadirkan kedamaian, keramahan dan keselamatan buat diri sendiri dan lingkungan dengan cara tunduk pada perintah Allah SWT dan RasullNya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan komunikasi Islam dalam membangun kerukunan masyarakat Adat Saibatin Di Desa Bakhu Kecamatan Batu Ketulis Lampung Barat ? Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian field research atau lapangan yaitu penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau pada responden. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah data primer yakni tokoh agama dan tokoh masyarakat adat Saibatin dengan pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling yakni dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti, berdasarkan kriteria di atas maka dapat diperoleh sampel masyarakat Adat Saibatin yaitu sebanyak 10 orang yang mewakili dari 210KK yang ada dan sumber data sekunder yakni data pendukung yang diperoleh secara tidak langsung Adapun dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yaitu metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Temuan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam membangun kerukunan masyarakat yang terikat dalam adat berdasarkan dimensi kerukunan yakni pedoman yang digunakan untuk menjalin kerukunan dalam bermasyarakat beragama diantaranya toleransi, kebebasan beragama, menghargai orang lain apa adanya dan berpikiran positif hal ini sudah dijalankan oleh masyarakat setempat dalam menjalin hidup rukun dan apabila ada pertikaian penerapan dalam komunikasi Islam yang dilakukan tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai etika komunikasi dalam Islam yang yaitu kejujuran komunikasi, kewajaran dan kepatutan dalam komunikasi, keakuratan informasi, bebas dan bertanggungjawab, dimana etika komunikasi Islam dalam membangun kerukunan bermasyarakat adalah toleransi, penghormatan terhadap siapapun yang berpendapat berbeda. Perbedaan tidak dapat dipaksa untuk menyatukan, kecuali dengan penuh kesadaran tanpa harus kehilangan harga diri. Sehingga setiap proses dalam komunikasi Islam iii dalam membangun kerukunan masyarakat akan menghasilkan komunikasi yang baik antar sesama dalam kerangka menghindarkan diri dairi pertikaian, menciptakan kehidupan yang lebih harmonis sehingga menumbuhkan kesadaran untuk saling membantu, kehidupan yang lebih aman dan tenteram lantaran tidak terjadi ancaman dari pihak lain, membantu memperkokoh hubungan, kesatuan, dan persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat, mempererat tali persahabatan dan menghindari perselisihan, dan menciptakan hubungan damai dalam suasana penuh keakraban sehingga mudah menjalin hubungan pertemanan dari siapapun. hal ini sudah sesuai dengan prinsip komunikasi Islam yang diterapkan yakni Qawlan Baligha, Qawlan karima, Qawlan Sadidah, Qawlan layyina dan Qawlan Ma‟rufan. iv ABSTRACT The application of Islamic communication in building social harmony is the process of conveying one's treatment in practicing theory which is carried out to achieve goals with plans that have been made by efforts to build relationships with oneself, with the creator and with others to bring peace, friendliness and safety for oneself and environment by submitting to the commands of Allah SWT and His Messenger. The formulation of the problem in this research is how is the application of Islamic communication in building the harmony of the Saibatin Indigenous people in Bakhu Village, Batu Ketulis District, West Lampung? The method used in this research is field research or field research, namely research that is directly carried out in the field or on respondents. The nature of this research is descriptive research. The data source of this research is primary data, namely religious leaders and traditional Saibatin community leaders by taking subjects using a purposive sampling technique, namely with the criteria determined by the researcher. of the 210 existing households and secondary data sources, namely supporting data obtained indirectly. As for data collection in this study, data collection tools were used, namely the interview method, the observation method and the documentation method. The findings of the research conducted show that in building community harmony that is bound by custom based on the dimensions of harmony, namely the guidelines used to establish harmony in religious communities including tolerance, freedom of religion, respect for others as they are and positive thinking, this has been carried out by the local community in establishing live in harmony and if there is a dispute over the application of Islamic communication by religious leaders and community leaders while still paying attention to the ethical values of communication in Islam, namely communication honesty, fairness and propriety in communication, accuracy of information, freedom and responsibility, where the ethics of Islamic communication in To build social harmony is tolerance, respect for anyone who has a different opinion. Differences cannot be forced to unite, except with full awareness without losing self-esteem. So that every process in Islamic communication in building community harmony will produce good communication between people within the framework of avoiding conflict, creating a more harmonious life so as to foster awareness to help each other, a safer and more peaceful life because there are no threats from other parties, v helps strengthen relationships, unity and unity in social life, strengthens friendship ties and avoids disputes, and creates peaceful relations in an atmosphere full of intimacy so that it is easy to establish friendships from anyone. this is in accordance with the principles of Islamic communication that are applied, namely Qawlan Baligha, Qawlan Karima, Qawlan Sadidah, Qawlan layyina and Qawlan Ma'rufan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 20 Feb 2023 04:11
Last Modified: 20 Feb 2023 04:11
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23208

Actions (login required)

View Item View Item