PENAFSIRAN MAKNA LA’IBUN WA LAHWUN DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semantik Al-Qur’an Tafsir Ruhul Ma’ani)

DAVID, ANDRIADI SANTOSO (2023) PENAFSIRAN MAKNA LA’IBUN WA LAHWUN DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semantik Al-Qur’an Tafsir Ruhul Ma’ani). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Kajian keilmuan Islam khususnya dibidang tafsir semakin berkembang seiring dengan kehidupan yang modern, salah satu topik yang menarik yaitu tentang La’ibun Wa Lahwun dimana kata-kata ini sering dikaitkan dengan kehidupan di era modern seperti sekarang, hal ini menarik untuk digaris bawahi terkait metode semantik Al�Qur’an. Pertama, analisis semantik Al-Qur’an didasarkan asumsi bahwa Al-Qur’an merupakan teks. Teks Al-Qur’an adalah susunan dari kata kemudian ayat yang membentuk sekumpulan surah sehingga menjadi satu kesatuan yaitu Al-Qur’an. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an, membedakan makna “dasar” dan makna “relasional” merupakan konsep metodologi semantik yang mengacu pada tafsir klasik yang bernuansakan kesufian yaitu tafsir Ruhul Ma’ani. Fokus masalah dari penelitian ini adalah Apa Makna Semantik La’ibun wa lahwun dalam tafsir Ruhul Ma’ani Karya Imam al-Alusy? Bagaiman Implikasi Makna La’ibun Wa lahwun dalam kehidupan Modern perspektif tafsir Ruhul Ma’ani? Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan data primer yaitu Al-Qur’an dan kitab Tafsir Ruhul Ma’ani, dan data skunder adalah buku�buku dan artikel lain yang terkait dengan pembahasan La’ibun Wa Lahwun kajian semantik Al-Qur’an Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis secara content analysis (analisis isi) dengan variable utama, adapun langkah pokok analisis data dalam penelitian ini diawali dengan inventarisasi teks berupa ayat, mengkaji teks, melihat historis ayat dan melihat hadits selanjutnya diinterpretasikan secara objektif dan dituangkan secara deskriptif dan ditarik beberapa kesimpulan secara deduktif dengan mengacu kepada masalah yang telah dirumuskan. Makna Semantik Al-Qur’an La’ibun Wa lahwun perspektif tafsir Ruhul Ma’ni, menyatakan bahwa Makna La’ibun Wa lahwun adalah permainan dan kelengahan atau khilaf secara semantik kata ini bila dilhat merupakan devinisi verbal atau laksikal dimana kata La’ibun Wa lahwun ini memiliki arti orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Devinisi ini didapatkan dari ayat setelahnya yang terdapat dalam surat Al-An’am ayat 70 dan dalam surat Al-Ankabut ayat 64 yang meyatakan bahwa segala kehidupan dunia yang tidak mengingat akan mati dan tidak mengingat tujuan akhirnya atau ridha Allah maka kehidupan yang dijalani oleh seseorang tersebut hanya sebatas permainan dan juga kekhilafan semata, Sesungguhnya kehidupan dunia itu tidak memiliki stabilitas atau kebanggaan di dalamnya, kecuali kehidupan yang terisi oleh keimanan juga ketaqwaan. Implikasi Makna La’ibun Wa lahwun dalam kehidupan modern, di era kehidupan yang serba modern ini kita harus memiliki control hidup dalam menggunakan alat teknologi karena tanpa control dan manage yang baik dalam berteknologi maka kita akan dikontrol oleh teknologi yang kemudian pada akhirnya akan menajadikan kita kaum yang memiliki arti La’ibun Wa lahwun, makna sebaliknya akan terjadi apabila kita mampu mengontrol dan mengatur diri dalam kehidupan modern yang canggih ini, maka teknologi justru akan membantu dan memudahkan kita dalam mengerjakan urusan pekerjaan yang sifatnya duniawi juga Ukhrowi, contoh saat kita ingin bersedakah memberikan bantuan dulu kita harus datang ke tempat dan menemui target tapi saat ini karena teknologi yang sudah canggih kita hanya tinggal menekan tombol kirim maka sedekah kita sudah tersalurkan. Kata kunci: La’ibun wa Lahwun, semantik Al-Qur’an

Actions (login required)

View Item