HUKUM KEWARISAN MENURUT IMAM SYAFI'I DAN HAZAIRIN (Studi Perbandingan Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI)

Darwis, D (2017) HUKUM KEWARISAN MENURUT IMAM SYAFI'I DAN HAZAIRIN (Studi Perbandingan Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI). Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of ABSTRAK_YANG_DIPAKAI_n.pdf]
Preview
PDF
Download (617kB) | Preview
[thumbnail of BAB_I_sipp.pdf]
Preview
PDF
Download (650kB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III_ss.pdf]
Preview
PDF
Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
PDF
Download (739kB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
PDF
Download (294kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI_sip.pdf]
Preview
PDF
Download (394kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA_d.pdf]
Preview
PDF
Download (301kB) | Preview

Abstract

Ketentuan mengenai ahli waris Pengganti merupakan terobosan hukum waris Islam yang terjadi di Indonesia. Dengan adanya konsep ahli waris Pengganti rasa ketidak-adilan yang dialami oleh masyarakat selama ini secara berangsur-angsur hilang atau setidak-tidaknya menjadi berkurang. Kalau pada saat sebelum Kompilasi Hukum Islam ada, banyak ulama berpendapat cucu yang ayahnya meninggal lebih dahulu dari kakeknya tidak akan memperoleh harta warisan kakeknya, maka dengan adanya aturan tentang ahli waris pengganti cucu tersebut tetap memperoleh bagian dari harta warisan kakeknya yang merupakan bagian almarhum ayahnya. Namun demikian bagi praktisi hukum masih dirasakan kesulitan dalam penerapannya disebabkan hukum kewarisan mengenai ahli waris pengganti ini belum diatur secara jelas, tegas dan rinci sehingga masih menimbulkan banyak penafsiran baik ahli waris yang dapat menjadi ahli waris pengganti maupun bagian atau porsi dari masing-masing ahli waris pengganti yang dimaksud. Untuk itu diperlukan persamaan persepsi tentang penafsiran pasal-pasal yang terkait dengan ketentuan ahli waris penggati tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam hukum kewarisan menurut Imam Syafi'i dan Hazairin Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana pemikiran hukum kewarisan menurut Imam Syafi'i dan Hazairin, serta letak persamaan dan perbedaan kewarisan keduanya Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI?”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk Penelitian Pustaka (library reseach). Sumber datanya al-Qur’an dan al-hadîṡ. dan buku-buku yang berkaitan dengan hukum kewarisan. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka yang kemudian dianalisis dengan teknik content analysis.. Hasil penelitian menunjukkan: Kewarisan Mawali menurut Hazairin adalah ahli waris pengganti, menurut garis pokok penggantian seperti yang berlaku di Indonesia, maka ahli waris ialah setiap orang dalam sekelompok keutamaan dengan syarat, bahwa antara ia dengan si –pewaris tidak ada penghubung atau tidak ada lagi penghubung yang masih hidup, yakni penghubung yang tidak ada lagi itu mestilah dalam sistem individual telah meninggal sebelum saat pembagian harta dan sistem kolektif telah meninggal dahulu dari pewaris. Dan KHI sangat relevan dengan kewarisan Mawali Hazairin. Namun Analisis pemikiran Hazairin menurut perspektif Hukum Islam, bahwa kewarisan Islam terhadap pemikiran Hazairin bertentangan, karena kata mawali yang terdapat dalam surat an- Nisā` ayat 33 diartikan dalam hukum kewarisan Islam sebagai ahli waris. Hal ini juga dikuatkan oleh pendapat para ahli tafsir. Pelaksanaan hukum kewarisan Islam di Indonesia pada umumnya masih merujuk pada kitab-kitab fikih mażab Syafi’î, karena dalam kenyataannya doktrin Syafi’i memang lebih dekat dengan kepribadian dan adat masyarakat di Indonesia. Hal tersebut didasarkan bahwa kitab-kitab fikih karya Syafi’ilah yang paling banyak dipergunakan dalam penetapan putusan dan penerapan hukum Islam di Indonesia, sehingga walaupun ia tidak merupakan bagian hukum yang tertulis, namun ia telah menjadi hukum yang hidup (the living law) di tengah-tengah masyarakat muslim Indonesia

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Ilmu Syariah dan Hukum Keluarga
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 17 Nov 2017 08:47
Last Modified: 17 Nov 2017 08:47
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2303

Actions (login required)

View Item View Item