ANALISIS IDENTIFIKASI SEKTOR BASIS DAN NON BASIS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2017- 2021 DALAM PERSPEKTIF EKONIMI ISLAM

TIKA, RAFIDATUL AZIZAH (2023) ANALISIS IDENTIFIKASI SEKTOR BASIS DAN NON BASIS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2017- 2021 DALAM PERSPEKTIF EKONIMI ISLAM. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (2MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya data laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 Provinsi Lampung yang menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Timur berada pada urutan ke-15 (kelima belas) dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Timur cenderung mengalami penurunan, dengan nilai yang secara berturut-turut dapat dilihat pada laju pertumbuhan PDRB tahun 2017-2021. Hal tersebut dikarenakan oleh sektor-sektor ekonomi yang ada pada Kabupaten Lampung Timur. Pertumbuhan dari banyak sektor dapat mendukung satu sama lain. Oleh karena itu harus diteliti 17 sektor ekonomi menurut lapangan usaha untuk diketahui sektor ekonomi apa yang mempunyai potensi atau keunggulan untuk menjadi sektor basis dan sektor nonbasis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sektor-sektor manakah yang menjadi sektor basis dan non basis dalam perekonomian Kabupaten Lampung Timur tahun 2017-2021? dan bagaimana keterkaitan antara sektor basis dan non basis dengan perekonomian Kabupaten Lampung Timur dalam perspektif ekonomi Islam?. Dalam penelitian ini Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder berasal dari data PDRB Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotien (DLQ), Shift Share (SS) dan Tipologi Klassen (TK). Hasil dari analisis Location Quotient (LQ) rata-rata pada tahun 2017-2021 dapat diketahui bahwa yang tergolong sektor basis di Kabupaten Lampung Timur terdapat 4 (empat) sektor basis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya tanpa harus melakukan impor dari daerah lain dan bahkan mempunyai kemampuan untuk melakukan ekspor hasil produksinya ke luar daerah bahkan nasional karena menunjukkan nilai (>) 1. Lalu 13 (tiga belas) sektor lainnya merupakan sektor nonbasis yang artinya sektor tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan daerahnya, namun belum mampu melakukan ekspor keluar daerahnya hal ini ditunjukkan nilai (<1). Hasil gabungan analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) dan Location Quotient (LQ) menunjukkan terdapat 8 (delapan) sektor yang akan mengalami perubahan dari sektor non basis menuju sektor basis. Berdasarkan analisis Shift Share (SS) bahwa dapat diketahui bahwa rata-rata seluruh sektor menunjukkan nilai yang positif. Berdasarkan penelitian menggunaka Tipologi Klassen terdapat 2 (dua) sektor yang tergolong dalam kuadran I yaitu sektor maju dan tumbuh pesat, terdapat 9 (sembilan) sektor yang tergolong dalam kuadran II yaitu sektor yang masih bisa berkembang, terdapat 1 (satu) sektor yang tergolong dalam kuadran III yaitu sektor maju tapi tertekan, terdapat 5 (lima) sektor yang tergolong dalam kuadran IV yaitu sektor yang terbelakang. Dalam pandangan ekonomi Islam bahwa Allah SWT memerintahkan manusia sebagai khalifah di bumi untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagaimana mestinya dengan tidak mementingkan kepentingan segelintir manusia, akan tetapi seluruh makhluk di bumi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan, dapat memajukan, menjaga, memanfaatkan sektor basis dan sektor nonbasis sesuai dengan ajaran Islam untuk mensejahterakan masyarakat mencapai tujuan falah. Kata Kunci : Sektor Basis, Sektor Non Basis, Pertumbuhan Ekonomi, Location Quotient, Dynamic Location Quotient, Shift Share, Tipologi Klassen.

Actions (login required)

View Item