PEMIKIRAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR TENTANG KEDUDUKAN PEREMPUAN STUDI QIRĀ`AH MUBĀDALAH

DEVI, RETNIASIH (2022) PEMIKIRAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR TENTANG KEDUDUKAN PEREMPUAN STUDI QIRĀ`AH MUBĀDALAH. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI DEVI RETNIASIH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Patriarki yang kerap memarjinalkan posisi perempuan dalam segala ranah telah dilegitimasi oleh negara, budaya dan agama. Tafsir�tafsir patriarkis banyak bertebaran dan dianggap oleh masyarakat luas sebagai satu kebenaran yang utuh sehingga kedudukan perempuan selalu distigmasisasi negatif atau melawan hal yang mereka sebut ”melanggar kodrat perempuan”. Qirā`ah Mubādalah merupakan suatu upaya untuk merekonstruksi tafsir-tafsir patriarkis bahkan misoginis mengenai kedudukan perempuan. Dalam penelitian ini juga penulis akan memaparkan bagaimana Qirā`ah Mubādalah merekonstruksi makna-makna dari tafsir-tafsir yang tak ramah perempuan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian library research (kepustakaan), suatu metode pengumpulan data yang bersifat deskriptif atau “penjelasan”. Sejarah ketimpangan kedudukan perempuan telah terjadi dari masa ke masa. Islam sebagai agama yang Rahmatan Li Al-‘ᾹlamῙn dengan jelas dan terang melalui Tauhid, sumber rujukan baik Al-Qur’ān maupun hadits menyatakan bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki ialah setara sebagai mitra sejajar, dan memiliki hubungan yang horizontal. Faqihuddin Abdul Kodir melalui teori interpretasinya juga sangat realistis dan berdasar pada ajaran-ajaran Islam yang mengedepankan nilai-nilai keadilan. Kedudukan manusia (laki-laki dan perempuan) bukanlah sesuatu yang absolut, adikodrati dan kaku artiannya dapat dipertukarkan maupun dikombinasikan melalui sebuah kesepakatan yang disebut consent antara laki-laki dan perempuan. Pemikiran Faqihuddin Abdul Kodir berdasar pada teori interpretasi Qirā`ah Mubādalah yang ditawarkan sangat relevan untuk diterapkan oleh masyarakat terkhusus seorang mukmin. Sebab masyarakat harus beranjak dari pemahaman keagamaan yang patriarkis menuju masyarakat yang memiliki pemahaman kesetaraan dan keadilan demi terciptanya kondisi yang sejahtera, bahagia, tentram yang sejak awal di bawa oleh Islam melalui Tauhid dan ajaran-ajarannya. Kata Kunci : Faqihuddin Abdul Kodir, Kedudukan Perempuan, Qirā`ah Mubādalah . ABSTRACT The patriarchal culture which often marginalizes the position of women in all fields has been legitimized by the state, culture and religion. The interpretation of patriarchy is widespread and is considered by the wider community as a complete truth, so that the position of women in the public area is always stigmatized negatively or against what they call "violating women's nature". Qirā`ah Mubādalah is an attempt to reconstruct patriarchal and even misogynistic interpretations of the position of women. In this research, the author will also explain how Qirā`ah Mubādalah reconstructs the meanings of interpretations that are not friendly to women. This research method uses library research as a descriptive data collection method, namely the "explanation" method. This research found that the position of women must be equal to that of men and that no one should be higher and that no one should be demeaned because men and women are only servants of Allah whose position is measured by their piety. The history of inequality in the position of women has occurred from time to time. Islam as a religion that is Rahmatan Li Al-‘ᾹlamῙn very clearly through of Tauhid, reference sources both the Qur’ān and hadith state that the position of women and men is equal as equal partners, and has a horizontal relationship. Faqihuddin Abdul Kodir through his theory of interpretation is also very realistic and based on Islamic teachings that put forward the values of justice. The position of humans (male and female) is not something absolute, magical and sacred, meaning that it can be exchanged or combined through an agreement between men and women. Faqihuddin Abdul Kodir's thoughts based on the theory of interpretation of Qirā`ah Mubādalah offered are very relevant to be applied by the community, especially mukmin. Because society must move from a patriarchal religious understanding to a society that has an understanding of equality and justice in order to create prosperous, happy, and peaceful conditions that Islam brought from the beginning through Tauhid and its teachings. Keywords: Faqihuddin Abdul Kodir, Position of Women, Qirā`ah Mubādalah .

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Filsafat Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 29 Dec 2022 03:41
Last Modified: 29 Dec 2022 03:41
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/22396

Actions (login required)

View Item View Item