POLIGAMI DALAM PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN LDII (Studi di Desa Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah)

Dzaka, Abrilian Ahmad (2022) POLIGAMI DALAM PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN LDII (Studi di Desa Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of Skripsi 1-2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of Skripsi Dzaka Abrilian Ahmad.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Poligami adalah salah satu bentuk perkawinan yang sering diperbincangkan dalam masyarakat Indonesia karena mengandung pandangan yang kontroversial, poligami sendiri memiliki pengertian istilah perkawinan dengan lebih dari satu pasangan dan bisa diartikan sebagai perkwainan dengan lebih dari satu orang istri. Banyak pandangan terkait diperbolehkan atau tidaknya poligami yang mengundang peneliti untuk melihat lebih jauh bagaimana penerapan poligami di Indonesia, tidak tertinggal pula beberapa tokoh dari organisasi masyarakat yang sudah terkenal di Indonesia baik itu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang mengomentari terkait poligami, pandangan ketiga lembaga masyarakat inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahas poligami. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis sesuai dengan data yang diperoleh dari lapangan, dan penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis dalam penelitian ini bahwa poligami menurut Nahdlatul Ulama hukumnya boleh, dengan ketentuaan yang tercantum dalam Al-Qur’an surat an-Nisāʾ [4] ayat 3, begitupun Muhammadiyah dan LDII yang dijadikan dasar untuk diperbolehkannya poligami. Poligami menurut ketiga organisasi tersebut guna menjawab problematika yang ada dalam masyarakat bahwa berpoligami hanya dalam keadaan tertentu dan mendesak saja yang bertujuan untuk mendapatkan solusi agar seorang suami tidak terjerumus kedalam lembah kemaksiatan seperti perzinahan atau perselingkuhan bahkan yang lebih berbahayanya lagi dengan istri dari seorang suami yang sah. Dilihat dari segi persamaannya ketiga organisasi masyarakat tersebut memiliki persamaan dalam penggunaan dalil surah an-Nisāʾ [4] ayat 3 serta pemberian alasan diperbolehkannya poligami. Sedangkan perbedaan terletak pada pendapat diperbolehkannya poligami serta pemberian makna adil terkait poligami, dasar pendapat tentang makna adil dalam poligami yaitu konsep adil dalam poligami Nahdlatul Ulama yaitu dengan meletakan sesuatu pada tempatnya, sedangkan Muhammadiyah harus adanya keterbukaan dalam masalah apapun antara istri-istri dan suaminya, dan LDII sendiri konsep adil hanya dalam hal materi saja. Key Word: Poligami, Perkawinan, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 26 Dec 2022 06:29
Last Modified: 26 Dec 2022 06:29
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/22339

Actions (login required)

View Item View Item