ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENTANALYSIS (DEA) PADA MASA PANDEMI COVID-19

Firdaus, Anshori (2022) ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENTANALYSIS (DEA) PADA MASA PANDEMI COVID-19. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of BAB 1-5.pdf] PDF
Download (916kB)
[thumbnail of BAB 1-5.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (916kB)

Abstract

ABSTRAK Pada dasarnya perbankan syariah adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiyaan atau dengan kata lain melaksanakan fungsi intermediasi keuangan. Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam sistem operasional perbankan, yaitu bank konvesional dan banyak syariah. Sesuai UU No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan, kemaslahatan, universalisme, serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek haram. Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga Baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Perbankan Syariah menghadapi situasi Pandemi Covid-19. Dengan demikian penulis memakai pendekatan melalui Data Envelopment Analysis (DEA). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dikatakan sebagai pendekatan kuantitatif karena metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.15 Dalam penelitian ini, peneliti mengarahakan pada realita�realita yang berkaitan dengan efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan menggunakan Data Envelopment Analysis. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang ada (peneliti sebagai pihak kedua). Dalam penelitian ini penulis memperoleh data sekunder dengan mengutip literatur pada buku-buku, jurnal yang berkaitan dengan data penelitian, data diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan iii oleh website resmi Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Kesimpulan dalam penelitian adalah Pandemi Covid-19 membuat beberapa bank mengalami penurunan efisiensi pada tahun 2020.. Titik terendah BRI Syariah model CRS di angka 98,70% dan model VRS di angka 99,10%. Dengan model CRS ini efisiensi rata-rata BJB Syariah dengan menggunakan model CRS sebesar 98,70% pada tahun 2020. Model VRS efisiensi rata-rata BJB Syariah dengan menggunakan model VRS sebesar 99,50% pada tahun 2020. Efisiensi rata- rata BJB Syariah dengan menggunakan skala efisiensi sebesar 99,20% pada tahun 2020. Titik terendah BJB Syariah untuk model CRS di angka 97,00% dan untuk model VRS di angka 97,80%. Sementara BCA Syariah menggunakan model CRS pada tahun 2020. model VRS efisiensi rata-rata Bank Syariah Bukopin dengan menggunakan model VRS pada tahun 2020. Efisiensi rata-rata BCA Syariah dengan menggunakan skala efisiensi pada tahun 2020. Titik terendah BCA Syariah untuk model CRS dan untuk model VRS. Dengan model CRS ini efisiensi rata-rata Bank Syariah Bukopin dengan menggunakan model CRS pada tahun 2020. Model VRS efisiensi rata-rata Bank Syariah Bukopin dengan menggunakan model VRS pada tahun 2020. Efisiensi rata-rata Bank Syariah Bukopin dengan menggunakan skala efisiensi sebesar pada tahun 2020. Titik terendah Bank Syariah Bukopin untuk model CRS di angka95,50% dan untuk model VRS di angka95,60%. iv ABSTRACT Basically, Islamic banking is an entity that collects funds from the public in the form of financing or in other words carrying out the function of financial intermediation. In the banking system in Indonesia, there are two types of banking operational systems, namely conventional banks and many sharia banks. In accordance with Law No. 21 of 2008 concerning Islamic banking, Islamic banks are banks that carry out business activities based on sharia principles, or Islamic legal principles regulated in the fatwa of the Indonesian Ulema Council such as the principles of justice and balance, benefit, universalism, and do not contain gharar, maysir. , usury, unjust and unlawful objects. In addition, the Sharia Banking Law also mandates Islamic banks to carry out social functions by carrying out functions such as Baitul mal institutions, namely receiving funds from zakat, infaq, alms, grants or other social funds and channeling them to waqf managers (nazhir) according to the will of the giver waqf. This thesis research aims to find out how Islamic Banking is facing the Covid-19 Pandemic situation. Thus, the author uses an approach through Data Envelopment Analysis (DEA). In this study the approach used is a quantitative approach. It is said to be a quantitative approach because the research method, which is based on the philosophy of positivism, is used to examine a particular population or sample. The data collection technique uses a quantitative/statistical data analysis research instrument, with the aim of testing the established hypothesis.15 In this study, the researcher directed on the realities related to the efficiency of Islamic Commercial Banks in Indonesia by using Data Envelopment Analysis. This study uses secondary data. Secondary data is data collected by researchers from various existing sources (researchers as the second party). In this study, the authors obtained secondary data by citing literature on books, journals related to research data, data obtained from financial reports published by the official website of Islamic Commercial Banks registered with the Financial Services Authority. The Covid-19 pandemic has caused several banks to experience a decrease in their efficiency in 2020. The lowest point for BRI Syariah for v the CRS Model is at 98.70% and for the VRS model at 99.10%. With this CRS model, the average efficiency of BJB Syariah using the CRS model 98.70% in 2020. The VRS model, the average efficiency of BJB Syariah using an efficiency scale of 99.20% in 2020. The lowest point for BJB Syariah for the CRS model is at 97.00% and for the VRS model at 97.80%. while BCA Syariah uses the CRS Model in 2020. The average efficiency of BCA Syariah uses an efficiency scale in 2020. The lowest point for BCA Syariah is for the CRS model and for VRS models. With the CRS model, the average efficiency of Bukopin Sharia Banks is using the CRS model in 2020. The VRS model is the average efficiency of Bukopin Sharia Bank using the VRS Model in 2020. The average efficiency of bukopin sharia Banks is using an effeciency scale of as big as in 2020. Bank syariah bukopin lowest point for the CRS model is at 95.60% and for the VRS model at 95.60%. of the four banks studied, which were later affected by the pandemic.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbankan Syariah
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Perbankan Syariah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 23 Dec 2022 03:07
Last Modified: 23 Dec 2022 03:07
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/22307

Actions (login required)

View Item View Item