TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35. 3/Per/M. KUKM/X/2007 DAN EKONOMI ISLAM (Studi di Kabupaten Pringsewu Tahun 2016)

Mayangsari, Dewi (2017) TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35. 3/Per/M. KUKM/X/2007 DAN EKONOMI ISLAM (Studi di Kabupaten Pringsewu Tahun 2016). Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung.

Preview	PDF Download (91kB) | Preview
Preview	PDF Download (154kB) | Preview
Preview	PDF Download (182kB) | Preview
Preview	PDF Download (133kB) | Preview
Preview	PDF Download (261kB) | Preview
Preview	PDF Download (26kB) | Preview
Preview	PDF Download (26kB) | Preview

Abstract

KJKS BMT adalah sebagai badan usaha ekonomi yang bertugas membantu orang yang memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas, dimana kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan dengan pola bagi hasil. Selain merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang membantu masyarakat untuk memiliki usaha atau pengembangan usaha, KJKS BMT juga berperan penting dalam masyarakat, salah satunya yaitu, melepaskan masyarakat dari sikap ketergantungan terhadap rentenir. Di Kabupaten Pringsewu saat ini banyak KJKS BMT yang tidak aktif dan tidak terdaftar di Dinas Koperasi Kabupaten Pringsewu. Serta ada beberapa KJKS BMT yang tidak sehat dengan melakukan kecurangan dan tidak berkompeten dalam pembiayaan. Kepercayaan masyarakat mulai menurun dengan kesehatan KJKS BMT di Kabupaten Pringsewu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT di Kabupaten Pringsewu tahun 2016 dalam tinjauan Peraturan Menteri Negara Koperasi Republik Indonesia Nomor: 35.3/Per/M.KUKM/X/2007? Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT di Kabupaten Pringsewu tahun 2016 dalam Perspektif Ekonomi Islam? Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT di Kabupaten Pringsewu tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Peraturan Menteri Negara dan Koperasi Republik Indonesia Nomor : 35. 3/Per/M.KUKM/X/2007 yang terdiri dari delapan aspek yaitu; aspek kepatuhan prinsip syariah, aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, tingkat kesehatan KJKS BMT dalam tinjauan Peraturan Menteri Negara dan Koperasi Republik Indonesia Nomor: 35.3/Per/M.KUKM/X/2007, menunjukkan bahwa, tingkat kesehatan KJKS BMT di Kabupaten Pringsewu berada dalam kategori cukup sehat dengan rata-rata skor total 75,28. Dengan rincian sebagai berikut; KJKS BMT Pringsewu mendapat skor nilai 67,7 dengan predikat cukup sehat. KJKS BMT El Ihsan mendapat skor nilai 79,75 dengan predikat cukup sehat. KJKS BMT UGT Sidogiri mendapat skor nilai 81,9 dengan predikat sehat. Menurut Peraturan Menteri Negara dan Koperasi Republik Indonesia Nomor: 35.3/Per/M.KUKM/X/2007, penetapan predikat penilaian kesehatan KJKS BMT dikatakatan sehat apabila skor nilai antara 81- 100. Tingkat kesehatan KJKS BMT di Kabupaten Pringsewu dalam Perspektif Ekonomi Islam, yaitu; Tauhid, manajemennya mengikuti aturan-aturan dalam syariat Islam, dalam pembiayaan tidak mengguanakan sistem bunga. Keadilan, dalam pembagian SHU sudah adil sesuai dengan aturan agama Islam. Khalifah, kepemimpinannya memiliki sifat wajib bagi rasul yaitu; siddiq, amanah, fathanah dan tabligh. Maad, laba dibagi atas nisbah yang disepakati oleh para pihak yang disepakati di awal kontrak.

Actions (login required)

View Item