BUDAYA SEDEKAH MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG

SHINTA, FRANADA (2022) BUDAYA SEDEKAH MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI SHINTA FRANADA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

ABSTRAK Budaya sedekah banyak dilakukan oleh umat muslim yang telah memiliki sedikit kelebihan hartanya. Sedekah bisa disebut sebagai ibadah sosial dengan sedekah ini akan memberikan dampak yang mempunyai efek langsung dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pendistribusian dana sedekah dari mutashaddiq kepada kaum du’afa yang ada di masyarakat kota Bandar Lampung. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Data primer diperoleh langsung dari kaum du’ada dan mutashaddiq, sedangkan data sekunder berupa teori- teori tentang budaya sedekah, pendistribusian sedekah dan data penunjang lainnya diperoleh dari kepustakaan, jurnal dan referensi lainnya. Semua data tersebut merupakan bahan-bahan untuk melihat dan mengetahui bagaimana pendistribusian dana sedekah dari mutashaddiq kepada kaum du’afa yang ada di masyarakat kota Bandar Lampung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya pada setiap hari jum’at sudah menjadi kebiasaan bagi kaum du’afa untuk meminta-minta disekitar lampu merah yang ada di Way Halim, Labuhan Ratu dan Raja Basa dari data yang sudah didapat terdapat lima kaum du’afa yang berinisial R, AF, M. AH, SA dan A. Sedekah yang diterima oleh kelima kaum du’afa adalah seperti nasi bungkus, uang, baju layak pakai, beras dan lain nya. Pendistribusian dana sedekah dari mutashaddiq kepada kaum du’afa yaitu dengan terdapat tiga mutashaddiq yang berinisi AP, EW dan AM. Yang setiap hari jum’at nya selalu membagi rezekinya kepada kaum du’afa dengan cara diberikan langsung kepada kaum du’afa. Dalam pendistribusian sedekah oleh Mutashaddiq terdapat tiga sifat yaitu (1) Bersifat hibah (pemberian) dan memperhatikan skala prioritas kebutuhan mutashaddiq di wilayah masing-masing. (2) Bersifat bantuan yaitu membantu mutashaddiq dalam menyelesaikan atau mengurangi masalah yang sangat mendesak atau darurat. (3) Bersifat pemberdayaan, yaitu membantu mutashaddiq untuk meningkatkan kesejahteraannya, baik secara perorangan maupun berkelompok melalui program atau kegiatan yang berkesinambungan, dengan bergulir, untuk memberi kesempatan penerima lain yang lebih banyak. Kata kunci : Budaya, Sedekah, Pendistribusian. iii ABSTRACT The culture of alms is mostly done by Muslims who already have a little excess of their wealth. Alms can be referred to as social worship with this alms giving an impact that has a direct effect on people's lives. This study aims to determine the distribution of alms funds from mutashaddiq to the du'afa in the city of Bandar Lampung. This type of research uses descriptive qualitative methods. This research uses interview, observation and documentation data collection techniques. Primary data were obtained directly from the du'ada and mutashaddiq, while secondary data in the form of theories about alms culture, distribution of alms and other supporting data were obtained from libraries, journals and other references. All of these data are materials to see and find out how the distribution of alms funds from mutashaddiq to the du'afa in the city of Bandar Lampung. The results of this study indicate that every Friday it has become a habit for the underprivileged to beg around the red lights in Way Halim, Labuhan Ratu and Raja Basa. From the data obtained, there are five poor people with the initials R, AF, M. AH, SA and A. The alms received by the five du'afa people are like packaged rice, money, suitable clothes, rice and others. The distribution of alms funds from mutashaddiq to the du'afa is that there are three mutashaddiq with the initials AP, EW and AM. Who every Friday always distributes his sustenance to the poor by giving it directly to the poor. In the distribution of alms by Mutashaddiq there are three characteristics, namely (1) It is a grant (gift) and pays attention to the priority scale of mutashaddiq needs in their respective regions. (2) Assistive in nature, namely helping mutashaddiq in solving or reducing very urgent or emergency problems.(3) Empowerment in nature, namely helping mutashaddiq to improve their welfare, both individually and in groups through programs or activities that are continuous, rolling, to provide more opportunities for other recipients. Keywords : Culture, alms, distribution.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Manajemen Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Manajemen Dakwah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 05 Dec 2022 04:18
Last Modified: 05 Dec 2022 04:18
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/21911

Actions (login required)

View Item View Item