MAKNA MAAL DALAM AL-QUR’AN (SUATU KAJIAN DENGAN PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

RISKI, TRI RUSIANA (2022) MAKNA MAAL DALAM AL-QUR’AN (SUATU KAJIAN DENGAN PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI PERPUSTAKAAN.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI LENGKAP.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul MAKNA MAAL DALAM AL�QUR‟AN (SUATU KAJIAN DENGAN PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Al-Qur‟an dapat dipahami melalui berbagai pendekatan, salah satunya dengan menggunakan pendekatan semantik. Dalam semantik dikenal istilah kata kunci. Istilah kata kunci al-Qur‟an merupakan penyusunan struktur konseptual dasar pandangan dunia al-Qur‟an diantara istilah-istilah kata kunci Al-Qur‟an adalah kata maal. Kata maal dalam al-Qur‟an disebutkan 86 kali dengan berbagai derivasinya dalam 78 ayat yang tersebar di 38 surah yangmana dalam banyaknya ayat yang disebutkan itu mempunyai makna yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam skripsi ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep yang terkandung di dalam kata maal yang terdapat pada al-Qur‟an dengan menggunakan pisau analisis semantik yang dikembangkan oleh seorang cendikiawan asal Jepang bernama Toshihiko Izutsu. Semantik al-Qur‟an menurut Toshihiko Izutsu yaitu berusaha menyingkap pandangan dunia al-Qur‟an (weltanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci al�Qur‟an, proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata maal dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik kemudian dilanjut dengan mencari makna kosakata maal melalui aspek sinkronik dan diakronik yang terbagi dalam tiga masa yaitu masa pra-Qur‟anik, Qur‟anik dan pasca Qur‟anik serta yang terakhir mengungkapkan makna weltanschauung kata maal. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa makna dasar Maal adalah suatu yang dimiliki yang bersifat condong atau miring ke salah satu aspek yaitu kebaikan atas manfaatnya atau keburukan sebab mudhorotnya. Sebagai makna dasar maka makna tersebut tentu selalu melekat dimanapun posisi kata maal diletakkan dalam suatu struktur gramatikal baik dalam konteks al-Qur‟an ataupun di luar konteks al�Qur‟an. Selanjutnya setelah melakukan analisis sintagmatik dan paradigmatik maka di dapati makna rasional kata maal diantaranya kata Al-Birr (kebajikan), nafaqa (nafkah), jahada (jihad), shadaqa (sedekah), fitnah (Ujian/cobaan), jamman (sikap mencintai berlebihan), Zinah (perhiasan), Lan Tughniya anhum (tidak akan bisa mencukupi atau tidak bermanfaat), al-Bathil (rusak atau sia-sia), tatabaddalu (menukar), waratsa (waris), Al-Ba’ah (biaya perkawinan, mahar), dan Riba (tambahan) serta kata maal bersinonim dengan kata al-Ilm (ilmu), ‘asyrah (keluarga besar) dan tidak ditemukan makna antonimnya. Weltanschauung kata maal atau harta adalah bahwa harta mengandung makna untuk menuntun manusia menjadi orang yang bertakwa sebab karunia dari Allah berupa harta tersebut digunakan dalam hal beribadah kepada Allah swt. Seperti yang mulanya negatif diarahkan ke ranah positif. Hal ini didapatkan setelah melihat perkembangan makna berdasarkan histori atau sejarah yaitu periode pra-Qur‟anik, Qur‟anik dan pasca Qur‟anik. Kata kunci: Maal, Semantik Toshihiko Izutsu, Weltanschauung

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 24 Nov 2022 07:29
Last Modified: 24 Nov 2022 07:29
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/21791

Actions (login required)

View Item View Item