KONSELING KELUARGA UNTUK MENCEGAH KRISIS KESENJANGAN HIDUP DI BALAI PENYULUH KB KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU KABUPATEN LAHAT

DONA, SAMUDRA (2022) KONSELING KELUARGA UNTUK MENCEGAH KRISIS KESENJANGAN HIDUP DI BALAI PENYULUH KB KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU KABUPATEN LAHAT. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI PERPUSTAKAAN.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI LENGKAP.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam memecahkan masalah keluarga krisis dalam kehidupan kacau, tak teratur diperlukan suatu wadah untuk membina dan mengarahkan keluarga untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih baik lagi harmonis sejahtera dan keluarga bahagia hidup rukun upaya tersebut melalui konseling keluarga inilah sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan pada keluarga. Keluarga pada hakikatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat maka dari itu keluarga adalah miniatur dan embrio berbagai unsur dan aspek kehidupan manusia. Suasana keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga masyarakat bahkan generasi penerus yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar kehidupan baik itu berkomunikasi antar sesama anggota keluarga maupun dasar kehidupan yang lainya. Berdasarkan pra survey yang dilakukan peneliti bahwa seperti apa konseling keluarga yang ada di Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Tanjung Sakti Pumu dalam mencegah krisis kesenjangan hidup pada keluarga. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk meneliti bagaimana Konseling Keluarga Untuk Mencegah Krisis Kesenjangan Hidup Di Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Tanjung Sakti Pumu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian lapangan (Field Research) dan bersifat Deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam hal pemilihan informan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik Purposive Sampling adalah teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu. Untuk memperoleh data dari Kepala Balai Penyuluh 1, Penyuluh Keluarga Berencana 1, 2 orang Pegawai Balai Penyuluh dan 56 Keluarga yang mengikuti penyuluhan jadi berjumlah 60 orang. Dari hasil teknik purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebagai informan penelitian 11 orang. Teknik pengumpulan data mengunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan cara mereduksi data, men-display data, verivication, dan Teknik keabsahan data. iii Hasil penelitian diperoleh data tentang Konseling Keluarga untuk Mencegah Krisis Kesenjangan Hidup di Balai Penyuluh KB Kecamatan Tanjung Sakti Pumu. Adapun penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji konseling keluarga dalam mencegah krisis kesenjangan hidup masyarakat kecamatan tanjung sakti pumu melalui tahapan konseling keluarga seperti Temuan hasil dari 1)Pengembangan rapport, 2)Pengembangan apresiasi emosional, 3)Pengembangan alternatif modus perilaku, 4)Fase membina hubungan konseling dan 5)Memperlancar tindakan positif. Berdasarkan proses tahapan tersebut ditemukan hasil sebagai berikut: Hal ini tidak mendapat respon positif dari masyarakat dan keluarga serta hasil yang kurang bagus terhadap kinerja anggota kepegawaian dan kader dibuktikan dengan pelayanan konseling keluarga yang diberikan oleh penyuluh belum maksimal berjalan efektif, belum ada ruangan yang nyaman dalam pelaksanaan konseling keluarga, penangganan masalah di anggota keluarga yang terlalu sibuk dan tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan permasalahan dalam keluarga adalah kesulitan bagi penyuluh keluarga, keluarga belum dapat mengelolah keuangan serta menggali dunia usaha yang tepat selain pertanian kopi dan padi bentuk inilah yang dikatakan tidak berhasil dalam mencegah krisis kesenjangan hidup pada keluarga. Kata Kunci: Konseling Keluarga, Mencegah Krisis Kesenjangan Hidup. iv ABSTRACT In solving family problems, crises in a chaotic, irregular life, a forum is needed to foster and direct families to live a better social life, harmonious, prosperous and happy families living in harmonyas a forum for solving problems in the family.The family is essentially the smallest unit as the core of a social system that exists in society, therefore the family is a miniature and an embryo of various elements and aspects of human life. A conducive family atmosphere will produce good citizens and even the next generation because it is in the family that all family members learn various basics of life, both communicating among family members and other basic life. based on a pre-survey conducted by researchers that what kind of family counseling is in the Family Planning Extension Center, Tanjung Sakti Pumu District in preventing a crisis of life inequality in families. this is the background for the author to examine how Family Counseling to Prevent Life Inequality Crisis at the Family Planning Extension Center, Tanjung Sakti Pumu District. This study uses qualitative research, namely the type of field research (Field Research) and is descriptive. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. Primary data sources in terms of selecting informants using purposive sampling technique. Purposive Sampling technique is a data collection technique with certain considerations. To obtain data from the Head of Extension Center 1, Family Planning Instructor 1, 2 Employees of Extension Center and 56 Families who participated in counseling, so the total is 60 people. From the results of the purposive sampling technique, the number of samples as research informants was 11 people. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. While data analysis by reducing data, displaying data, verification, and data validity techniques. The results of the study obtained data on Family Counseling to Prevent Life Inequality Crisis at the Family Planning Extension Center, Tanjung Sakti District, Pumu. As for the research conducted to find out and examine family counseling in preventing the crisis of life gaps in the Tanjung Sakti Pumu sub-district community through the stages of family counseling such as the findings of 1) rapport v development, 2) development of emotional appreciation, 3) developmentalternative modes of behavior, 4) The phase of fostering a counseling relationship and 5) Facilitating positive actionbased on the process of these stages, the following results were found: This did not get a positive response from the community and families and the results were not good on the performance of staff members and cadres as evidenced by the family counseling services provided by extension workersoptimally running effectively, there is no comfortable room in the implementation of family counseling, handling problems in family members who are too busy and do not have the motivation to solve problems in the family is a difficulty for family extension workers, the family has not been able tomanaging finances and exploring the right business world apart from coffee and rice farming is what is said to be unsuccessful in preventing a crisis of inequality in family life. Keywords: Family Counseling, Preventing Life Inequality Crisis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Nov 2022 06:38
Last Modified: 21 Nov 2022 06:38
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/21752

Actions (login required)

View Item View Item