MAKNA BERAGAMA BAGI ANAK PUNK (Studi kasus di Kota Bandar Lampung)

Destria, Ramadina (2022) MAKNA BERAGAMA BAGI ANAK PUNK (Studi kasus di Kota Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI  BAB 1 & BAB 5.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL DESTRIA RAMADINA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui makna beragama bagi anak punk yang berada di Kota Bandar Lampung tepatnya di wilayah Kecamatan Enggal dan juga mengetahui bagaimana anak punk memaknai agama dalam kehidupannya. Peneliatan ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan atau field research. Metode pendekatan analisis yang digunakan ialah pendekatan sosiologis sebagai kerangka berpikir utama. Dalam penelitian ini, observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini ialah anak punk, masyarakat serta pengunjung pusat perbelanjaan dan juga taman kota yang berada di wilayah sekitar Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak punk yang dinilai oleh masyarakat tidak memiliki attitude dan bahkan dianggap tidak beragama ialah hanya pendapat semata tanpa melihat apa yang dilakukan dibelakang mata masyarakat. Anak punk menjalani hidup sebagai punkers (sebutan untuk anak punk) adalaah karena untuk mencari kehidupan yang bebas tanpa diatur oleh norma-norma yang ada, dengan memegang ideologi punk yaitu anti kemapanan, menjunjung tinggi kebebasan serta tak ingin bergantung pada orang lain. Punkers hidup dengan menjalankan apa yang menurutnya benar. Adapula tak banyak dari mereka yang hanya ikut-ikutan menjadi punkers agar terlihat keren dan stylis karena dandanannya. Hidup di Negara yang mayoritas penduduknya beragama bahkan pendataan agama merupakan salah satu yang penting dalam Negara kita Indonesia. Tak dipungkiri para punkers memiliki agama, punkers beragama bahkan tak sedikit yang menjadikan agama adalah pedoman hidup yang harus dijalani, walau punkers sering lalai dalam beribadah menurut agamanya, menjadi komunitas yang anti kerajaan atau tidak suka dengan adanya peraturan pemerintah, namun para punkers tetaplah penduduk/masyarakat seperti pada umumnya yang beragama dan juga memiliki pedoman hidup dalam menebarkan kebaikan dimana pun dalam kondisi apapun juga. Kata kunci : Agama, Beragama, Punkers, Ideologi. ABSTRACT This paper aims to find out the meaning of religion for punk children in Bandar Lampung City, precisely in the Enggal District area and also to find out how punk children interpret religion in their lives. This research is a qualitative research with the type of field research or field research. The analytical approach method used is a sosiologicalf approach as the main frame of mind. In this study, observation, interviews and documentation as data collection methods. Informants in this study were punk children, the community and visitors to shopping centers and city parks in the area around Enggal District, Bandar Lampung City. The results show that punk children who are judged by the community as having no attitude and even being considered non-religious are just opinions without seeing what is done behind the eyes of the community. Punk children live life as punkers (the name for punk children) because they seek a free life without being regulated by existing norms, by holding the punk ideology, namely anti-establishment, upholding freedom and not wanting to depend on others. Punkers live by doing what they think is right. There are also not many of them who just join in as punkers to look cool and stylish because of their makeup. Living in a country where the majority of the population is religious and even religious data collection is one of the most important things in our country, Indonesia. It is undeniable that punkers have religion, religious punkers are even not a few who make religion a way of life that must be lived, even though punkers are often negligent in worshiping according to their religion, become a community that is anti-royal or do not like government regulations, but punkers are still residents / people as in general are religious and also have a way of life in spreading goodness anywhere under any conditions. Keywords: Religion, Religious, Punkers, Ideology.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Nov 2022 04:10
Last Modified: 07 Nov 2022 04:10
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/21639

Actions (login required)

View Item View Item