IMPLEMENTASI FATWA MUI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENYEMBELIHAN HALAL TERHADAP PEMOTONGAN AYAM DI RUMAH POTONG AYAM (RPA) ASEP DESA DADISARI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS

ALFIA, DININGSIH (2022) IMPLEMENTASI FATWA MUI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENYEMBELIHAN HALAL TERHADAP PEMOTONGAN AYAM DI RUMAH POTONG AYAM (RPA) ASEP DESA DADISARI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Bagi umat Islam, kehalalan terhadap produk makanan merupakan sesuatu yang penting. Oleh karenanya, proses penyembelihan hewan perlu mendapat perhatian yang khusus sehingga penyembelihannya benar-benar sesuai dengan syariat yang sah. Penyembelihan merupakan syarat halalnya memakan hewan darat yang boleh dimakan. Untuk itu seorang penyembelih harus mengetahui dengan jelas bagaimana penyembelihan, proses penyembelihan pada hewan, alat penyembelihan, tata caranya, tasmiyah (penyebutan), niat serta hal-hal yang berhubungan dengan penyembelihan termasuk syarat-syarat sah dan syarat-syarat yang yang bersifat etis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek pemotongan ayam di Rumah Potong Ayam (RPA) Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus dan bagaimana Implementasi Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Standar Penyembelihan Halal Terhadap Pemotongan Ayam Di Rumah Potong Ayam (RPA) Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek Pemotongan Ayam Di RPA Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus dan untuk mengetahui Implementasi Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Standar Penyembelihan Halal Terhadap Pemotongan Ayam Di Rumah Potong Ayam (RPA) Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif yaitu penelitian lapangan (File Reaserch) yang dilakukan pada RPA Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Sumber data primer pada penelitian ini adalah wawancara langsung kepada pemilik RPA dan karyawan. Sumber data sekunder penelitian ini adalah kitab-kitab, dan buku-buka yang relevan dengan penelitian ini. Praktik pemotongan ayam di RPA Asep Desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Namun terdapat beberapa proses yang iii tidak memenuhi syariat di antaranya terdapat beberapa ayam yang mengalami gagal penyembelihan dengan penyembelihan dilakukan dua kali pada satu ekor ayam. Selain itu, pada proses memasukkan ayam yang telah disembelih ke dalam kuali yang berisi air panas, hal tersebut tidak dipastikan secara benar apakah ayam sudah mati atau masih hidup. Berdasarkan fatwa MUI nomor 12 tahun 2009 tentang standar penyembelihan halal terhadap pemotongan ayam di rumah potong ayam (RPA) Asep desa Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus dalam implementasinya di lapangan belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan fatwa MUI nomor 12 tahun 2009 tentang standar penyembelihan halal, karena ada beberapa proses yang terabaikan. Dalam fatwa MUI tersebut telah ditetapkan bahwa penyembelihan harus dilakukan dengan satu kali dan secara cepat, namun praktiknya terdapat beberapa ayam yang di potong lebih dari sekali dan ini termasuk dalam kategori penyiksaan. Selain itu pada saat proses pencelupan ayam ke dalam air panas karyawan tidak memastikan apakah ayam benar-benar dalam keadaan mati atau masih hidup, sedangkan dalam fatwa MUI penyembelih harus memastikan matinya hewan sembelihan disebabkan oleh penyembelihan. Kata Kunci: Fatwa MUI, Ayam Potong, Penyembelihan

Actions (login required)

View Item