ANALISIS SADD AL-DZARI’AH TERHADAP PROBLEMATIKA AKIBAT PERCERAIAN YANG DILAKUKAN DI LUAR PROSEDUR PENGADILAN (Studi Kasus di Kampung Banjarsari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan)

Niza, Nur Azizah (2022) ANALISIS SADD AL-DZARI’AH TERHADAP PROBLEMATIKA AKIBAT PERCERAIAN YANG DILAKUKAN DI LUAR PROSEDUR PENGADILAN (Studi Kasus di Kampung Banjarsari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan peraturan yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, dapat kita ketahui bahwa sah nya perkawinan itu menitik beratkan pada dua hal yaitu menurut undang-undang (hukum negara) dan hukum agama. Perkawinan melalui proses administratif dimana perkawinan itu harus dicatatkan, begitu juga dengan perceraian. Dalam Undang-Undang Perkawinan, setiap perceraian harus melalui prosedur pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 39 ayat (1) undang-undang tersebut. Namun beberapa masyarakat Kampung Banjarsari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan tidak mengurus perceraiannya secara resmi di Pengadilan Agama. Perceraian di luar prosedur pengadilan ini menyebabkan kekacauan pada administrasi perkawinan dan menimbulkan banyak problematika baik terhadap suami, istri maupun anak-anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama, apa saja faktor penyebab perceraian di luar prosedur pengadilan yang terjadi di Kampung Banjarsari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan dan yang kedua bagaimana problematika yang diakibatkan dari perceraian di luar prosedur pengadilan yang terjadi di Kampung Banjarsari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan dan bagaimana menurut analisis Sadd Al-Dzariah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut analisis sadd al-dzariah perceraian yang dilakukan di luar prosedur pengadilan oleh beberapa masyarakat Kampung Banjarsari ini banyak sekali menimbulkan problematika yang berujung pada kerusakan (mafsadah) diantaranya: status perceraian tidak sah dan status perkawinan belum putus secara yuridis; mantan suami/istri tidak dapat menikah dengan orang lain secara resmi di KUA; istri tidak mendapatkan hak nafkah masa iddah; anak yang ikut dengan pihak istri tidak mendapatkah hak anak sepenuhnya secara teratur dari pihak suami; kedua belah pihak tidak bisa menuntut hak asuh anak dan harta bersama di pengadilan; terjadinya pernikahan siri oleh kedua belah pihak; serta terjadinya kerusakan tatanan administrasi kependudukan. Sehingga dengan banyaknya mafsadah tersebut, seharusnya perceraian di luar prosedur pengadilan dicegah dan dihindari oleh masyarakat Banjarsari. Dikarenakan hal tersebut telah menimbulkan banyak problematika yang menyulitkan hidup masing-masing dan sangat bertentangan dengan undang�undang yang berlaku. Kata kunci : Sadd Al-Dzari‟ah, Perceraian di Luar Prosedur Pengadilan iii ABSTRACK Based on the regulations contained in the Marriage Law and the Compilation of Islamic Law, we can know that the validity of marriage focuses on two things, namely according to the law (state law) and religious law. Marriage goes through an administrative process where the marriage must be registered, as well as divorce. In the Marriage Law, every divorce must go through court procedures as regulated in Article 39 paragraph (1) of the law. However, some people in Banjarsari Village, Baradatu District, Way Kanan Regency did not officially process their divorce in the Religious Courts. Divorce outside the court procedure causes chaos in the administration of marriage and creates many problems for husbands, wives and children. The formulation of the problem in this study is first, what are the factors that cause divorce outside of court procedures that occur in Banjarsari Village, Baradatu District, Way Kanan Regency and secondly how are the problems resulting from divorce outside of court procedures that occur in Banjarsari Village, Baradatu District, Way Kanan Regency. and what according to Sadd Al�Dzariah's analysis. This research is a field research using primary data and secondary data. The data collection in this study used the interview method and the documentation method. The analytical method used in this research is descriptive analytic method. Based on the results of the study, it can be concluded that according to the sadd al-dzariah analysis, the divorce which was carried out outside of court procedures by several Banjarsari villagers caused a lot of problems that led to damage (mafsadah) including: the divorce status was not valid and the marital status had not been legally broken; ex-husband/wife cannot legally marry someone else at KUA; the wife does not get the right to support the iddah period; the child who goes with the wife does not get the full rights of the child regularly from the husband's side; both parties cannot claim custody of children and joint property in court; the occurrence of unregistered marriages by both parties; and the occurrence of damage to the population administration order. So with the many mafsadah, divorce outside the court procedure should be prevented and avoided by the people of Banjarsari. Because this has caused many problems that complicate the lives of each and are very contrary to the applicable laws. Keywords: Sadd Al-Dzari'ah, Divorce Outside Court Procedures

Actions (login required)

View Item