ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL LAMPUNG (STUDI ATAS NILAI-NILAI ISLAM PADA TRADISI NGEJALANG MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN)

MUTIA, AINUN NABILA (2022) ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL LAMPUNG (STUDI ATAS NILAI-NILAI ISLAM PADA TRADISI NGEJALANG MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN). Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI MUTIA AINUN NABILA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (17MB)

Abstract

Ngejalang merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Lampung saibatin di Pesisir Barat. Sebagai kearifan lokal yang bercorak Islam, ngejalang perlu dikaji bagaimana bentuk nilai-nilai Islam yang termuat dalam kearifan lokal masyarakat Lampung di pekon Penggawa V Ulu Pesisir Barat yang hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat setempat. Ngejalang tidak hanya memuat nilai-nilai Islam saja, namun juga ada unsur lokalitas mencakup nilai-nilai budaya dalam ngejalang yang harus diuraikan agar masyarakat dapat lebih mengenal tradisi lokal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian field research dan menggunakan pendekatan antropologi. Prosedur pengumpulan data untuk mendukung penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan beberapa informan penelitian ini, yakni melibatkan tokoh adat, tokoh agama, saibatin, gagha mugha, bebai, serta panitia pelaksana untuk memperoleh data terkait ngejalang. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, dan sumber-sumber lain yang relevan guna menunjang penelitian sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ngejalang tidak bertentangan dengan agama Islam. Ajaran-ajaran yang termuat dalam tradisi ngejalang sesuai dengan nilai-nilai Islam, yakni nilai berdoa, silaturahmi, berbagi kepada sesama. Pelaksanaan ngejalang saat bulan syawal dilakukan saat 1 syawal hingga 4 syawal yakni ngejalang pangan, ngejalang balak, ngejalang kubogh, dan ngejalang keramat. Talibun dan pahakh sebagai bentuk lokalitas yang menjadi simbol dalam pelaksanaan ngejalang mempunyai esensi kesakralan di dalamnya. Masyarakat Penggawa V Ulu memaknai tradisi ngejalang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa kekeluargaan, menyambung tali silaturahmi sehingga terbentuk integrasi sosial antar masyarakat. Peneliti merekomendasikan bagi peneliti selanjutnya agar bisa menggali lebih dalam mengenai informasi suatu tradisi agar masyarakat lebih mengenal nilai budaya suatu kearifan lokal sehingga tradisi tersebut bisa terus berkembang dan tidak hilang. Kata Kunci: Ngejalang, Nilai-Nilai Islam, Kearifan Lokal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 11 Aug 2022 04:29
Last Modified: 11 Aug 2022 04:33
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/20468

Actions (login required)

View Item View Item