KONSELING KRISIS BAGI ANAK BURUH MIGRAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (UPTD PPA) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

VERA, SANTIKA (2022) KONSELING KRISIS BAGI ANAK BURUH MIGRAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (UPTD PPA) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI VERA SANTIKA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Korban kekerasan Seksual yang dialami anak dari buruh migran harus mendapatkan perhatian dan konseling, selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konseling krisis diberikan kepada korban kekerasan seksual di unit pelaksanan teknis perlindungan perempuan dan anak (UPTD PPA) Kabupaten lampung Timur, anak korban kekerasan seksual mengalami trauma pasca kekerasan seksual menjadi lebih tertutup dan memiliki kesehatan mental yang kurang baik, maka dari itu, perlu dilakukan upaya memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kekerasan seksual, salah satunya melalui konseling krisis. adapun tujuan dari penelitian ini adalah untk mengetahui proses pelaksanaan konseling krisis bagi anak korban kekersan seksual. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, bersifat deskriptif yang menggambarkan secara lengkap data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 1 Kepala UPTD PPA, 1 Pendamping Psikolog, 1 Koordinator UPTD PPA dan 2 anak Korban Kekerasan Seksual. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori person centerd. Berdasarkan hasil penelitian, maka proses pelaksanaan konseling krisis adalah dengan : 1) Tahap awal yang bertujuan membangun hubungan konseling yang melibatkan klien, memperjelas masalah dan mengidentifikasi masalah. Seperti, kebiasaan sehari-hari seperti tingkah laku korban. 2) Tahap Pertengahan yaitu tahap kerja atau tahap inti, dari proses konseling krisis meliputi intervensi langsung, mengambil tindakan, mencegah suatu kehancuran, membangun harapan dan kemungkinan masa depan yang positif, pembenrian dukungan, pemecahan masalah yang terfokus, membangun harga diri, dan menanamkan rasa percaya diri. Pada tahap ini psikolog memberikan pendekatan kepada klien dimana, konsleor membantu dan mengarahkan konseli pada pengaktualisasikan konseli dalam mengatasi masalahnya, dan membentuk individu yang berfungsi sepenuhnya berdasarkan potensi-potensi yang dia miliki. Serta kembalinya rasa percaya diri atau etika hidup, klien mampu menunjukkan dirinya pantas untuk kembali berhubungan sosial masyarakat berfungi dengan baik. 3) Tahap Akhir yakni tahap dimana psikolog memberikan simpulan serta mengevaluasi selama jalannya proses konseling. Kata kunci : Konseling Krisis, , Kekerasan SeksualAnak

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 10 Aug 2022 04:52
Last Modified: 10 Aug 2022 04:52
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/20444

Actions (login required)

View Item View Item