MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF KH. HASYIM MUZADI DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Andi, Syuhada (2022) MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF KH. HASYIM MUZADI DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Permasalahan Moderasi bukan hanya permasalahan atau kepentingan orang perorang, melainkan juga permasalahan dan kepentingan setiap kelompok dan umat, kepentingan negara, dan masyarakat. Moderasi beragama sangat penting dilaksanakan untuk menghindari radikalisme dan ekstremisme dalam ajaran agama Islam. Bertitik tolak dari latar belakang masalah, penulis akan melakukan penelitian terhadap pemikiran KH. Hasyim Muzadi dalam konteks moderasi beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pemikiran KH. Hasyim Muzadi tentang moderasi beragama untuk menciptakan perdamaian bagi semua umat manusia. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yakni suatu penelitian yang dilakukan secara mendalam dengan menggunakan pemahaman yaitu membaca literatur, berupa sumber buku- buku, majalah, e-book, jurnal, dan sumber data- data lainya. Jadi dalam pengumpulan data dilakukan diperpustakaan atau ditempat lainya yang ada serta tersimpan disumber dan referensi data lainya. Penelitian ini termasuk dalam analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi intepretasi. Sumber data primer adalah buku karya KH. Hasyim Muzadi yaitu buku Islam Rahmatan Lil‟Alamin, Islam Sejati Islam dari Hati, Islam yang Mengayomi. Sumber data sekunder adalah sumber data pendamping dan pendukung pengumpulan datanya ialah buku- buku, jurnal serta sumber yang terkait dengan moderasi. Dari penelitian kepustakaan ini, peneliti dapat mengambil tiga kesimpulan besar: Pertama, moderasi adalah ajaran agama yang sama sekali tidak berlebihan, baik dalam cara pandang atau bersikap, yang mengarahkan umatnya agar adil, seimbang, dan berada di tengah�tengah, dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik perbedaan agama ataupun mazhab. Kedua, KH. Hasyim Muzadi dalam konteks multikulturalisme dan multiagama, dapat ditegaskan bahwa moderasi adalah (katup pengaman) yang dapat menutup kesenjangan yang ada iii apakah itu kesenjangan antara kesadaran dalam beragama dan doktrinnya atau kesenjangan antara apa yang bisa kita capai atau raih dan apa yang akan kita capai antara das sein (apa yang terjadi) dan das sollen (apa yang seharusnya terjadi), serta antara hak dan tanggung jawab. Paralel keadilan („adalah), kebebasan (hurriyyah), toleransi (tasamuh), keseimbangan (tawazun), musyawarah (syura‟), dan persamaan (musawah). Tegasnya moderasi akan membebaskan umat dari penderitaan dan mengarahkan kita menuju kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Ketiga,Pendidikan Agama yang moderat dan terintegrasi dengan nilai-nilai Pancasila dapat diharapkan semakin menghasilkan peserta didik yang memiliki keimanan dan ketakwaan pada Tuhan yang maha esa sesuai dengan agama masing-masing peserta didik sehingga juga semakin bisa menghargai kemanusiaan masing-masing sesama manusia dalam keanekaragaman suku, agama, ras, maupun golongan, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia khususnya dalam kebebasan beragama, sehingga persatuan sebagai sesama Warga Negara Indonesia lebih menguat sesuai dengan semboyan Negara kita Bhineka Tunggal Ika. Moderasi Beragama Perspektif KH. Hasyim Muzadi tersebut sangat relevan apa bila diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam saat ini, dengan moderasi beragama akan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui sikapnya yang menjunjung tinggi toleransi, kesediaan membangun dialog, serta bekerja sama antar umat beragama. Kata Kunci: Moderasi Beragama, KH. Hasyim Muzadi

Actions (login required)

View Item