METODE BIMBINGAN MENTAL DALAM PEMBENTUKAN BUDI PEKERTI TUNA NETRA DI UPTD PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS DINAS SOSIAL PROVINSI LAMPUNG

SARAH, SAFIRA BUDIMAN (2022) METODE BIMBINGAN MENTAL DALAM PEMBENTUKAN BUDI PEKERTI TUNA NETRA DI UPTD PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS DINAS SOSIAL PROVINSI LAMPUNG. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI Sarah Safira Budiman.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pada era globalisasi ini terjadinya degradasi moral yang merupakan suatu kemunduran ataupun penurunan yang mencakup aspek budi pekerti. Diharapkan nantinya dalam pembentukan budi pekerti bagi tahapan perkembangan anak di masa mendatang, sebagai usaha dalam menciptakan perilaku yang baik sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat agar terhindar dari suatu perbuatan tercela, maka perlu diketahui dan ditegaskan bahwa dalam pembentukan budi pekerti kepada anak tidak hanya tanggung jawab pihak orang tua saja tetapi juga faktor eksternal dalam hal ini perlu mendukung penuh sebagai upaya membimbing perilaku anak. Oleh karena itu, UPTD PRSPD Dinas Sosial Provinsi Lampung mempunyai tugas memberikan pelayanan dan rehabillitasi serta penyaluran bagi penyandang disabilitas netra. Program yang diberikan salah satunya kegiatan bimbingan mental. Permasalahan terkait budi pekerti tunanetra diantaranya merokok dalam ruangan, kurangnya kebersihan kamar, berpacaran, tidak merespon nasihat yang diberikan pembimbing. Sehingga pentingnya penelitian ini dilakukan guna mengetahui pelaksanaan metode bimbingan mental dalam pembentukan budi pekerti tuna netra serta mengetahui faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan metode bimbingan mental dalam pembentukan budi pekerti tuna netra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Data primer diperoleh langsung dari responden yaitu remaja tunanetra, tunanetra dewasa, remaja dan tunanetra dewasa yang memiliki permasalahan budi pekerti, remaja dan tunanetra dewasa yang telah melakukan bimbingan mental budi pekerti, pekerja sosial serta pembimbing mental budi pekerti. Sedangkan data sekunder berupa teori-teori dan norma hukum serta data penunjang lainnya diperoleh dari kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembimbing mental dalam melaksanakan metode bimbingan mental budi pekerti lebih dominan menggunakan metode kelompok dibandingkan metode individu dalam proses belajar mengajar. Metode kelompok dilaksanakan mengikuti sesuai ketentuan jadwal yang sudah ditetapkan, sedangkan untuk metode individu dilaksanakan hanya melalui laporan yang didapat dari pihak yang bersangkutan atau anak yang memang menemui langsung pembimbing untuk mengutarakan permasalahan yang dialaminya. Faktor penghambat yaitu 1) Pengimplementasian dari hasil belajar pada kehidupan hariannya kurang diterapkan dengan baik 2) Nasihat yang diberikan pembimbing terkadang tidak mereka pahami 3) Kurangnya tenaga pengajar karena untuk pembimbing budi pekerti saja hanya ada satu sehingga untuk merangkap keseluruhan penyandang tunanetra butuh waktu lama 4) Adanya perilaku atau sifat penyandang tunanetra yang berbeda-beda, sehingga untuk membuat mereka kondusif dalam pembelajaran butuh kesabaran lebih 5) Waktu dalam pemberian penanganan setiap penyandang tunanetra berbeda, terdapat respon cepat serta lambat, ada yang diingatkan satu kali langsung menerima tetapi sebagian perlu diingatkan berkali kali untuk mengerti 6) Keluarga juga mempengaruhi, karena terkadang didikan orang tua selama dirumah kurang baik maka akan mempengaruhi perilakunya dan memang didapati dilapangan bahwa ada perilaku sebagian dari mereka yang kurang sopan santun. Faktor pendukung yaitu 1) Pembagian kelas sesuai dengan tingkatannya masing-masing 2) Waktu pembelajaran yang efisien 3) Materi mudah dipahami 4) Sarana serta prasarana memadai. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, bahwa perubahan perilaku positif penyandang tunanetra didapati setelah diberikan bimbingan mental budi pekerti, untuk itu diharapkan nantinya penyandang tunanetra mampu untuk hidup secara mandiri dalam lingkungan masyarakat. Kata Kunci: Bimbingan Mental, Budi Pekerti, Tunanetra

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 01 Aug 2022 04:12
Last Modified: 01 Aug 2022 04:12
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/20193

Actions (login required)

View Item View Item