KONSEP PENDIDIKAN PESANTREN MENURUT K.H. ABDUL WAHID HASYIM DAN RELAVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KONTEMPORER

Muhammad, Fahmi (2022) KONSEP PENDIDIKAN PESANTREN MENURUT K.H. ABDUL WAHID HASYIM DAN RELAVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KONTEMPORER. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang pendidikan pesantren menurut K.H. Abdul Wahid Hasyim dan relavansinya dengan pendidikan kontemporer. KH. Abdul Wahid Hasyim yang dikenal sebagai bapak bangsa dan ulama muda mampu mempelopori pembaruan sistem pendidikan islam terutama di lembaga pesantren. Untuk mereformasi pesantren tersebut, terobosan yang dilakukan K.H. Abdul Wahid Hasyim terurai pada tiga agenda besar, yaitu: pembaruan pada bidang metodologi pengajaran, peningkatan kualitas SDM para santri, serta pengembangan institusi dan kurikulum. Oleh karenanya, penelitian ini mencoba menganalisis upaya progresif K.H. Abdul Wahid Hasyim yang mendobrak keterbelakangan dan keterbelengguan pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka dan analisa data menggunakan content analysis. Dalam penelitian ini peneliti menemukan corak inovasi pendidikan dalam pesantren, yaitu: mulai akrab dengan metodologi modern semakin berorientasi pada pendidikan yang fungsional atau terbuka atas perkembangan yang ada, diversifikasi program dan kegiatan makin terbuka dan ketergantungannya dengan kiai tidak absolut, dapat membekali santri dengan berbagai pengetahuan di luar pelajaran agama maupun keterampilan yang diperlukan dunia kerja, dan dapat berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Gagasan pendidikan K.H. Abdul Wahid Hasyim dilatarbelakangi oleh kekecewaan dan sentiment negatif kepada kolonialisme yang menganaktirikan masyarakat pribumi terkait hak-hak untuk mengenyam pendidikan, dan kondisi umat Islam Indonesia yang terbelakang dalam hal pendidikan. Ini mendorong K.H. Abdul Wahid Hasyim untuk meramu pendidikan Islam di Indonesia untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa dengan mendirikan madrasah Nizamiyah. Antara lain dengan: Pertama, Tujuan pendidikan Islam yaitu dengan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan zaman serta tanpa mengesampingkan nilai�nilai tradisi lama yang baik. Kedua, Kurikulum Pendidikan Islam perlunya memasukkan ilmu pendidikan umum kedalam kurikulum pendidikan Islam. Dan Ketiga, Metode pembelajaran, yaitu tutorial yang sistematis dan aktif-dialogis, (2) Kontribusinya terhadap upaya pembaharuan pendidikan pesantren, yang mana tidak hanya bertujuan atau berorientasi kepada urusan ukhrowi saja namun harus diimbangi oleh urusan duniawi agar umat islam khususnya di Indonesia tidak tertinggal dan terbelakang, lebih langi mengikuti perkembangan zaman, (3) Pentingnya mempelajari pemikiran K.H. Abdul Wahid Hasyim yang progresif ini yang berasaskan untuk memelihara nilai-nilai lama yang baik dan menerima nilai-nilai baru yang lebih baik. Kata Kunci: Pembaruan Pendidikan Pesantren, K.H. Abdul Wahid Hasyim iv ABSTRACT This study discusses pesantren education according to K.H. Abdul Wahid Hasyim and its relevance to contemporary education. KH. Abdul Wahid Hasyim, who is known as the father of the nation and young ulama, was able to pioneer the reform of the Islamic education system, especially in Islamic boarding schools. To reform the pesantren, the breakthrough made by K.H. Abdul Wahid Hasyim breaks down into three major agendas, namely: reforms in the field of teaching methodologies, improving the quality of human resources for students, as well as institutional and curriculum development. Therefore, this study tries to analyze the progressive efforts of K.H. Abdul Wahid Hasyim who broke the backwardness and bondage of the pesantren. This study uses a qualitative approach with the type of literature study and data analysis using content analysis. In this study, researchers found patterns of educational innovation in Islamic boarding schools, namely: getting familiar with modern methodologies, being more oriented towards functional education or being open to existing developments, diversification of programs and activities, being more open and dependent on kiai, not being absolute, being able to equip students with a variety of knowledge. outside of religious studies and skills needed by the world of work, and can function as a center for community development. The results of the study concluded that: (1) The educational idea of K.H. Abdul Wahid Hasyim was motivated by disappointment and negative sentiments towards colonialism, which neglected the indigenous people regarding their rights to education, and the backward condition of Indonesian Muslims in terms of education. This prompted K.H. Abdul Wahid Hasyim to mix Islamic education in Indonesia to advance and educate the nation by establishing the Nizamiyah madrasa. Among other things: First, the purpose of Islamic education is to be oriented to the needs of the community according to the times and without compromising the values of the good old traditions. Second, the Islamic Education Curriculum needs to incorporate general education knowledge into the Islamic education curriculum. And Third, the learning method, namely a systematic and active-dialogical tutorial, (2) Its contribution to efforts to reform Islamic boarding school education, which is not only aimed at or oriented to ukhrawi affairs but must be balanced with worldly affairs so that Muslims, especially in Indonesia are not left behind. and retarded, more and more following the times, (3) The importance of studying the thoughts of K.H. This progressive Abdul Wahid Hasyim is based on maintaining good old values and accepting new, better values. Keywords: Islamic Boarding School Education Update, K.H. Abdul Wahid Hasyim

Actions (login required)

View Item