TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP PEMBEBASAN NARAPIDANA DALAM RANGKA PEMUTUSAN MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 (Studi Pada Lembaga Pemasyarakatan Menggala Tulang Bawang)

AGIT, PUTRA JAYA (2022) TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP PEMBEBASAN NARAPIDANA DALAM RANGKA PEMUTUSAN MATA RANTAI PENYEBARAN COVID-19 (Studi Pada Lembaga Pemasyarakatan Menggala Tulang Bawang). Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI KECIL AGIT.pdf] PDF
Download (8MB)
[thumbnail of PUSAT 1 5.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 itu sendiri. Mulai dari memberlakukan Lock-down, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan lain sebagainya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia juga menuai pro dan kontra masyarakat luas yaitu membebaskan para narapidana yang ada di Indonesia. Sekitar 30.000 narapidana dewasa dan anak-anak keluar penjara lebih cepat dari waktu yang seharusnya akibat penyebaran virus Corona atau penyakit Covid-19. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly memutuskan akan mengeluarkan sebagian narapidana dari dalam tahanan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di dalam tahanan. Berdasarkan penjabaran di atas rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Pertama, Bagaimana praktik pelaksanaan pembebasan narapidana dalam pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 ? Kedua, Bagaimana tinjauan perspektif fiqh siyasah terhadap pembebasan narapidana di rutan Tulang Bawang demi memutus rantai penyebaran Covid-19? tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan hukum yang diberlakukan bagi narapidana yang melakukan tindak kriminalitas setelah di bebaskan dan di tinjau dengan fiqh siyasah. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) sedangkan sifat penelelitian yang digunakan adalah pendekatan secara kualitatif. Analisis data bersifat indukatif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Tidak semua narapidana mendapatkan kesempatan tersebut, hanya narapidana anak, lanjut usia serta narapidana yang telah menjalankan dua per tiga masa tahanan yang berhak mendapatkan keistimewaan ini. Narapidana kasus narkotika yang termasuk dalam katagori pidana khusus, selain itu narapidana harus memenuhi syarat Subtantif dan syarat Adminitratif dan memenuhi kriteria-kriteria tertentu lainnya agar dapat melakukan pengusulan Pembebasan Bersyarat selanjutnya diserahkan kepada Tim Pengamat masyarakat untuk diproses. Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap kebijakan pemerintah mengenai pembebasan narapidana guna mencegah penularan dan penyebaran Covid-19, apabila dilihat dari beberapa hasil penelitian maka hal tersebut sesuai dengan Al- iii Maslahah al-Tahsiniyah yang bertujuan untuk menjadikan manusia yang lebih baik. Kata Kuci: Narapidana, Pemutus Mata RantaiPenyebaran Covid-19

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Jul 2022 02:52
Last Modified: 21 Jul 2022 02:52
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/19909

Actions (login required)

View Item View Item