TERAPI SALAT LIMA WAKTU DALAM MENDISIPLINKAN PASIEN NAPZA DI YAYASAN SINAR JATI KEMILING BANDAR LAMPUNG

PUJI, RAHAYU (2022) TERAPI SALAT LIMA WAKTU DALAM MENDISIPLINKAN PASIEN NAPZA DI YAYASAN SINAR JATI KEMILING BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1&2.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Salat lima waktu merupakan kegiatan keagamaan yang sangat penting untuk setiap individu yang beragama islam karena salat adalah tiang agama. Salat merupakan media komunikasi antara sang Khlalik dan seorang hamba. Media komunikasi ini sekaligus sebagai media untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat. Selain itu, salat bisa menjadi media untuk mengungkapkan apapun yang dirasakan seorang hamba. Di dalam kandungan salat tidak hanya terkandung nilai-nilai yang berhubungan dengan akhirat tetapi berhubungan juga dengan dunia. Selain itu salat memiliki manfaat yang sangat dahsyat bagi orang yang menjalankannya, karena dengan salat pasien NAPZA dapat memiliki kedisiplinan untuk mengatur waktu dan sikap dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari penelitian yaitu ingin mengetahui terapi salat lima waktu dalam mendisiplinkan pasien NAPZA dan melihat apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam melakukan proses terapi salat lima waktu. Selain itu pasien NAPZA harus memahami dan mengerti betapa pentingnya salat lima waktu dengan kedisiplinan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif berupa Deskriptif. Objek yang diteliti adalah pasien NAPZA, penentuan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Peneliti yang dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan melalui observasi. Data analisisnya dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dari terapi salat lima waktu dalam mendisiplinkan pasien NAPZA di Yayasan Sinar Jati Kemiling Bandar Lampung memiliki andil besar dalam menciptakan generasi kedisiplinan sebagai insan yang senantiasa mengerjakan salat lima waktu di musala dengan lancar. Akan tetapi dalam melakukan salat lima waktu para pasien NAPZA harus diperintahkan terlebih dahulu oleh para konselor dan petugas sosial. Proses yang di lakukan konselor dalam meningkatkan kedisiplinan yaitu dengan memberikan arahan tentang terapi salat, keteladanan, pemahaman, perintah, larangan, dan hukuman atau sanksi. Kata Kunci : Salat Lima Waktu, Kedisiplinan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Akhlak dan Tasawwuf
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akhlak dan Tasawwuf
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 19 Jul 2022 04:31
Last Modified: 19 Jul 2022 04:31
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/19874

Actions (login required)

View Item View Item