STATUS MAHRAM ANAK PEREMPUAN HASIL ZINA DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT MAZHAB HANAFI

Ismi, Lailatul Mutoharoh (2022) STATUS MAHRAM ANAK PEREMPUAN HASIL ZINA DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT MAZHAB HANAFI. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI_PERPUS.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI_FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Anak perempuan hasil zina semua ulama sepakat tentang tidak berlakunya hak waris, hak nafkah serta hak wali bagi bapak biologisnya. Yang kemudian menimbulkan perdebatan adalah mengenai status mahram anak perempuan tersebut boleh atau tidaknya dinikahi oleh bapak biologisnya. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam tujuan penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pendapat Mazhab Hana>fi tentang status mahram anak perempuan hasil zina. 2) Apa landasan hukum yang digunakan Mazhab Hana>fi tentang status mahram anak perempuan hasil zina. 3) Implikasi hukum status mahram anak perempuan hasil zina menurut Mazhab Hana>fi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pendapat Mazhab Hana>fi tentang status mahram anak perempuan hasil zina dan menganalisis Implikasi hukum yang digunakan Mazhab Hana>fi tentang status mahram anak perempuan hasil zina. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), teknik pengumpulan data yang digunakan adalah secara dokumentatif. Sumber data primernya yaitu: kitab Al Mabsu>th, Syarh Fath al Qadir dan Bada’i al Shana’i. Adapun metode pendekatan yang penulis gunakan adalah, metode pendekatan penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka belaka, atau disebut juga penelitian hukum kepustakaan yaitu suatu penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang kepustakaan untuk dikaji, seperti buku-buku, majalah,dan naskah. Dalam menganalisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Ulama Mazhab Hana>fi menetapkan adanya hubungan mahram anak perempuan hasil zina dengan bapak biologisnya, hal ini berdasarkan tiga hal yaitu: Pertama, bahwa segala bentuk hubungan seksual baik yang halal maupun yang haram berakibat pada hubungan mahram, sebagaimana hubungan seksual pada saat ihram atau disaat puasa. Kedua, secara biologis laki-laki tersebut merupakan bapaknya karena keberadaan anak tersebut berasal dari dua air yang bercampur, meskipun secara syar’i tidak diperbolehkan nasabnya disandarkan terhadap laki-laki tersebut. Ketiga, dengan ditetapkannya hubungan mahram tersebut dapat sebagai hukuman tambahan agar diketahui bahwa akibat dari zina yang dilakukan mengakibatkan spermanya menjadi sia-sia. Sedangkan istinbath hukum yang digunakan Ulama Mazhab Hana>fi adalah nash Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 23 yang dimana dari segi bahasa lafadz nikah diartikan dengan hubungan seksual secara hakiki dan menggantikan akad secara majazi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 01 Jul 2022 07:17
Last Modified: 01 Jul 2022 07:17
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/19659

Actions (login required)

View Item View Item