ANALISIS SIYASAH TASYRI’IYAH TENTANG RENCANA UNDANG-UNDANG MINUMAN BERALKOHOL DAN RELEVANSINYA TERHADAP FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA NO. 11 TAHUN 2009 TENTANG HUKUM ALKOHOL

DHEA, DESI ANANDA (2022) ANALISIS SIYASAH TASYRI’IYAH TENTANG RENCANA UNDANG-UNDANG MINUMAN BERALKOHOL DAN RELEVANSINYA TERHADAP FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA NO. 11 TAHUN 2009 TENTANG HUKUM ALKOHOL. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (4MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Kajian tentang Rencana RUU menjadi penting, mengingat Rencana Undang-Undang ini sampai hari ini belum disosialisasikan dalam bentuk legislasi, padahal telah dianggarkan dalam beberapa priode dan dapat dikaji di Dewan Perwakilan Rakyat, di satu sisi bahwa telah ada Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Hukum Alkohol, namun demikian, bahwa fatwa tidaklah mengikat dan hanya berlaku bagi kaum muslimin di Indonesia, realitanya minuman beralkohol sering kali ditemukan menjadi tradisi dan kebiasaan dalam acara-acara di wilayah-wilayah tertentu, seperti Sulawesi dan Sumatra Utara, untuk dapat memberlakukan sebuah aturan secara legal, mengikat kepada semua masyarakat, maka perlu dibuat Undang-Undang tentang Larangan Minuman Beralkohol, karena dengan kebiasaan minuman beralkohol, banyak meresahkan masyarakat, merugikan negara, banyaknya kecelakaan lalu lintas serta merusak generasi. Melihat realita yang ada, maka perlu kiranya Indonesia menggas RUU tentang larangan minuman beralkohol, dengan tujuan agar masyarakat Indoesia senantiasa memahami kemudharatan yang terjadi akibat minuman beralkohol. Rumusan masalah ini adalah: 1) Bagaimanakah pentingnya RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol baik secara filosofis, sosiologis maupun normatif? 2) Bagaimankah relevansinya RUU tentang Larangan Munuman Beralkohol terhadap Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Hukum Alkohol? Tujuannya adalah; 1) Untuk mengetahui pentingnya larangan minuman beralkohol, baik secara filosofis, sosiologis maupun normatif dalam bentuk peraturan perundang-undangan, agar belaku secara legal dan mengikat bagi seluruh masyarakat. 2) Untuk mengetahui relevansi Legislasi Undang-Undang tentang Larangan Minuman Beralkohol dengan Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Hukum Alkohol. Manfaatnya adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya legislasi Undang-Undang tentang Larangan Minuman Beralkohol dan diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khazanah keilmuan aspek Hukum Tata Negara khususnya tentang bahaya minuman beralkohol, serta memberikan motivasi bagi pengembangan pemikiran pembaruan Hukum Tata Negara. Kajian ini merupakan jenis kualitatif, dalam bentuk studi pustaka (library reseach) yang diambil dari sumberprimer berupa RUU itu sendiei serta data skundernya adalah artikel atau naskah yang seirama, kemudian dibahas pada sisi kemudaratan minuman beralkohol dalam tinjaun filosofis-historis dengan pendekatan maqasid al-syari‟ah. Pentingnya RUU Tentang Larangan Minuman Beralkohol Secara Filosofis bahwa minuman beralkohol sama halnya khamr secara hukum, Secara sosiologis, minuman berelkohol merugikan masyarakat dan banyak menimbulkan kegaduhan, sedangkan secara normatif, bahwa hukum Islam baik dalam nash maupun fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2019 telah melarang penggunaan alkohol melebihi kadar yang telah ditentukan. RUU tentang Larangan Munuman Beralkohol relevan dengan Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Hukum Alkohol, mengingat bahwa fatwa MUI tidak mengikat, maka perlu untuk dilegislasikan dalam bentuk peraturan perundang�undangan tentang larangan minuman beralkohol, karena analogi hukumnya sama dengan khamr, dampak mudharatnya kemasyarakat sangat nyata, maka perlu sebuah aturan yang legal. Kata Kunci: Urgensi, Legislasi, Minuman Beralkohol

Actions (login required)

View Item