TRADISI MAK DIJUK SIANG PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN ABUNG SIWO MEGO

Jayusman,, Oki Dermawan (2022) TRADISI MAK DIJUK SIANG PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN ABUNG SIWO MEGO. 1, 1 . CV. ISTANA AGENCY. ISBN 978-623-7313-72-4

[thumbnail of Buku_Jayusman.pdf] PDF
Download (630kB)

Abstract

TRADISI MAK DIJUK SIANG PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN ABUNG SIWO MEGO Jayusman, Oki Dermawan, M. Najib Ali Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung E-Mail: jayusman@radenintan.ac.id Pendahuluan Masyarakat Lampung punya tradisi yang tetap mereka pelihara yaitu: Mak Dijuk Siang. Ini adalah tradisi tidak boleh bercerai. Tradisi ini menjadi falsafah hidup Pi’il Pesenggiri merupakan local wisdom yang menjiwai kehidupan mereka. Apabila berceraian, maka rusaklah Pi’il Pesenggiri dari pasangan yang bercerai tersebut.1 Rumah tangga yang sudah tidak harmonis; adakalanya suami lebih memilih menelantarkan istri dari pada bercerai yang menyebabkan harga dirinya hancur. Biasanya isteri lebih memilih ditelantarkan atau bahkan mungkin mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari pada harus bercerai. Jika ditinjau dari segi tujuan mempertahankan rumah tangga, tradisi ini dampak positif dalam menghindari atau mengurangi perceraian. Selain itu, ia selaras dengan tujuan pensyariatan perkawinan dalam hukum postif dan hukum syara yaitu melanggengkan pernikahan. 1 Fathu Sururi, “Mak Di Juk Siang Pada Masyarakat Adat Lampung Pepadun Megou Pak,” Al-Hukama The Indonesian Journal of Islamic Family Law 6, no. 01 (2016): 13. Jayusman, Oki Dermawan, M. Najib Ali – Tradisi Mak Dijuk Siang .... 463 Tradisi Mak Dijuk Siang memliki kedudukan yang urgent dalam menghindari atau mengurangi angka perceraian di wilayah provinsi Lampung khususnya masyarakat Lampung Abung Siwo Mego. Namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan perbauran budaya, tradisi ini tergerus sehingga terdapat perceraian di kalangan mereka, hal ini didapati ketika melakukan pra riset di Pengadilan Agama Gunung Sugih dan Pengadilan Agama Kota Bumi, pengadilan yang memiliki kewenangan relatif menyelesaikan kasus perceraian pada masyarakat Lampung Pepadun Abung Siwo Mego. Jika tedapat kasus perceraian pasangan Lampung Pepadun Abung Siwo Mego terdapat beberapa pertanyaan yang menggelayut, apa penyebab perceraian, bagaimana dengan tradisi Mak Dijuk Siang yang mereka anut. Apakah mulai terdapat pergeseran tradisi ini dalam masyarakat Lampung Pepadun Abung Siwo Mego. Permasalahan ini akan dianalisis dengan teori Maqāsid Syarī’ah, terkait apakah tradisi ini sejalan atau tidak dengan tujuan pensyariatan Hukum Islam. Fokus tulisan ini membahas Bagaimanakah tinjauan Maqāsid asy-syarīah terhadap tradisi Mak Dijuk Siang pada masyarakat Lampung Pepadun Abung Siwo Mego?

Item Type: Book
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 24 Mar 2022 04:10
Last Modified: 24 Mar 2022 05:37
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18556

Actions (login required)

View Item View Item