ANALISIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI MENJADI WALI NIKAH BAGI IBU KANDUNGNYA (Pendapat Empat Imam Mazhab)

OKTARI, RAHAYU (2022) ANALISIS TENTANG KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI MENJADI WALI NIKAH BAGI IBU KANDUNGNYA (Pendapat Empat Imam Mazhab). Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1&5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Wali dalam perkawinan adalah seorang yang bertindak atas nama mempelai perempuan, dalam akad nikah. Wali nikah merupakan orang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang untuk mengawinkan seorang wanita kepada seorang laki-laki sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh ajaran Islam. Dalam hal ini akan berbeda apabila yang menikah adalah seorang janda yang tidak mempunyai wali tetapi mempunyai anak laki-laki kandung dari pernikahan sebelumnya. Dimana perkawinan janda tersebut yang bertidak sebagai wali nikah bukanlah termasuk dalam urutan wali sesuai dengan yang tercantum dalam KHI, akan tetapi yang bertindak menjadi wali nikah adalah anak laki-laki dari janda tersebut. Terdapat perbedaan pendapat antara Imam Abū Hanifah, Malik, Syafi‟i dan Imam Ahmad bin Hanbal terhadap permasalahan anak laki-laki yang menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.Bagaimana pendapat empat imam mazhab tentang kedudukan anak laki-laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. 2.Bagaimana metode istinbāt hukum yang digunakan empat imam mazhab tentang kedudukan anak laki-laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. 3.Bagaimana perbedaan dan persamaan pendapat empat imam mazhab tentang kedudukan anak laki-laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat para empat imam mazhab mengenai masalah kedudukan anak laki laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya, untuk memberikan penilaian terhadap metode istinbāt hukum empat imam mazhab dalam masalah kedudukan anak laki laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya, dan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pendapat para empat imam mazhab mengenai masalah kedudukan anak laki laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), yang bersifat diskriptif analisis komparatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan deduktif. Analisis komparatif di gunakan untuk membandingkan perbedaan dan persamaan pendapat antara empat imam mazhab mengenai anak laki-laki yang menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya. iv Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan pendapat di kalangan Imam Abu Hanifah, Malik, dan Imam Ahmad bin Hanbal boleh anak laki-laki menjadi wali nikah bagi ibu kandungnya karna anak laki-laki termasuk dalam urutan wali mengikuti urutan dalam kewarisan. Sedangkan Imam Syafi‟i tidak membolehkan karna memperhitungkan ta‟sib (pertalian keluarga dari pihak ayah) dan tidak memasukkan anak laki-laki dalam urutan perwalian. Persamaannya adalah bahwa semua Imam sepakat bahwa berdasarkan kepada: Al-Qur‟an, dan Sunnah Rasulullah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 11 Mar 2022 04:23
Last Modified: 11 Mar 2022 04:23
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18448

Actions (login required)

View Item View Item