KAJIAN AYAT AYAT WARIS DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR

KHAIRUNNIKA, ANNISSA FITRI (2022) KAJIAN AYAT AYAT WARIS DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of bab 1 5 dapus.pdf] PDF
Download (678kB)
[thumbnail of skripsi khairunnika annisa fitri.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Kajian Ayat Ayat Waris dalam Perspektif Hermeneutika Muhammad Syahrur Oleh: Khairunnika Annissa Fitri Kajian keilmuan al-Qur’an selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat dan dinamis. Seiring dengan perkembangan sosial-budaya dan peradaban manusia, Al-Qur’an menawarkan berbagai macam konsep ideal yang mencakup semua sisi kehidupan yang beragam, Pemahaman yang beragam ini menempatkan penafsiran sebagai keilmuan yang tidak pernah kering dan selalu mengalami rekonstruksi. Masalah masalah yang timbul biasanya adalah masalah yang bersifat umum seperti waris, yang dalam kajiannya membutuhkan kajian yang mendalam, menurut Syahrur ada beberapa alasan yang membuat pembahasan tentang waris ini perlu dikaji seperti tradisi lokal yang menerapkan sistem pembagian waris diluar ilmu faraid/mawaris. Belakangan ini muncul beberapa metode baru seperti hermenutika juga banyak ditemukan beberapa pemikir baru yang pemikiranya mengundang banyak perhatian ulama dan para pemikir modern kontemporer lainya. Seperti hermeneutika Muhammad Syahrur. Pada penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data yang berdasarkan pada data kepustakaan (Library Researh), data yang diperoleh berasal dari karya�karya ilmiah seperti dari skripsi, jurnal dan beberapa situs web. Data yang diperoleh dikumpulkan, disortir dan di analisa sesuai pembahasan pada judul Skripsi ini. Metode analisa data dalam penelitian ini dianalisa dengan metode content analisis (content analysis). Data primer yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari hasil karya Muhammad Syahrur sendiri yang telah diterjemahkan oleh Syahiron Syamsudin dan Burhanuddin. Sedangkan data sekundernya, merupakan data-data penunjang lainya yang berkaitan dengan pembahasan ini. Hasil dari penelitian ini ialah penafsiran ayat-ayat waris dalam perspektif hermenutika Muhammad Syahrur, yaitu pada penafsiranya atas ayat-ayat waris Syahrur menerapkan teori batasnya berdasarkan 3 kaidah waris iv yang telah ia rumuskan yaitu berdasarkan QS. an-Nisa’ [4]: 11 yang artinya: Pertama, (bagian seorang anak laki laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan). Kedua, (Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka 2/3 dari harta yang ditinggalkan). Ketiga, (Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Karakteristik waris menurut Syahrur memiliki batasan maksimum dan minimum, Oleh karena itu Syahrur menerapkan teori hudud. Dalam penerapan teori batasnya Syahrur menggunakan ilmu eksaktanya dengan ilmu bantu seperti matematika analitis, teori himpunan dll. Warisan dibagi berdasarkan unsur keadilan secara universal, namun ditetapkan berdasarkan jenis kelamin sesuai yang dijelaskan pada ayat waris bahwa kajian terhadap ayat-ayat waris hanya dilakukan pada kondisi berkumpulnya dua jenis kelamin yang berbeda. Ketentuan yang telah Allah tetapkan dalam ayat-ayat waris telah jelas dan disini Ulama hanya berijtihad untuk lebih mensistematikakan pembagianya berdasarkan kondisi sosial masyarakatnya secara umum. Bagi Syahrur tidak ada perbedaan bagi penerima warisan (ahli waris) dan jumlah bagianya semua yang telah ditetapkan pada ayat ayat waris maka itulah yang akan dia dapatkan tanpa terbedakan dengan status ataupun pekerjaan, dan beragam karakter lainya sebagaimana yang telah disebutkan. Permasalahan waris cukup rumit, terutama pada kasus kalalah. terdapat kemungkinan�kemungkinan lain dalam pemecahan masalah waris sesuai tuntutan atau situasi permasalahan yang timbul diluar permasalahan yang biasa terjadi. Kata Kunci: Ayat-Ayat Waris, Hermenutika, Muhammad Syahrur v ABSTRACT The Study of Inheritance Verses in the Hermeneutic Perspective of Muhammad Syahrur By: Khairunnika Annissa Fitri The scientific study of the Qur'an is always undergoing rapid and dynamic changes and developments. Along with the socio-cultural development and human civilization, the Qur'an offers a variety of ideal concepts that cover all aspects of diverse life. This diverse understanding places interpretation as a science that is never dry and always undergoing reconstruction. Problems that arise are usually problems of a general nature such as inheritance, which in its study requires an in-depth study, according to Syahrur, there are several reasons that make this discussion of inheritance need to be studied, such as local traditions that apply an inheritance distribution system outside the science of faraid/inheritance. Recently, several new methods have emerged, such as hermeneutics and many new thinkers whose ideas have attracted the attention of scholars and other contemporary modern thinkers. Like Muhammad Syahrur's hermeneutics. In this study using data collection techniques based on library data (Library Research), the data obtained came from scientific works such as from theses, journals and several websites. The data obtained were collected, sorted and analyzed according to the discussion in the title of this thesis. The data analysis method in this study was analyzed by the content analysis method (content analysis). The primary data obtained in this study came from the work of Muhammad Syahrur himself which had been translated by Syahiron Syamsudin and Burhanuddin. While the secondary data, is other supporting data related to this discussion. The result of this research is the interpretation of inheritance verses in Muhammad Syahrur's hermeneutic perspective, namely in his interpretation of inheritance verses Syahrur applies the boundary theory based on 3 inheritance rules that he has formulated, namely based on QS. an-Nisa' [4]: 11 which means: First, (a son's share is equal to that of two daughters). Second, (And if the children are all girls whose number is more than two, then their share of 2/3 of the property left behind). Third, (If she (daughter) is alone, then she gets half (the vi property left behind). The characteristics of inheritance according to Syahrur have a maximum and minimum limit, therefore Syahrur applies the hudud theory. In the application of the limit theory, Syahrur uses his exact knowledge with auxiliary sciences such as analytical mathematics, set theory, etc. Inheritance is divided based on the element of universal justice, but is determined based on gender as explained in the inheritance verse that the study of inheritance verses is only carried out in conditions where two different sexes gather. Allah has stated in the verses that inheritance is clear and here the Ulama only make ijtihad to further systematize the distribution based on the social conditions of the community in general. For Syahrur there is no difference for the recipients of the inheritance (heirs) and the amount of the share is all that has been determined in the inheritance verses, so that's why which he will get without te differentiate by status or occupation, and various other characters as already mentioned. The problem of inheritance is quite complicated, especially in the case of losing. there are other possibilities in solving inheritance problems according to demands or problem situations that arise outside the usual problems. Keywords: Verses of Inheritance, Hermeneutics, Muhammad Syahrur

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Mar 2022 06:21
Last Modified: 08 Mar 2022 06:21
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18286

Actions (login required)

View Item View Item