TRADISI KASIDAH DALAM SALAM SAMBUT PENGANTIN DI DESA HANAU BERAK, KECAMATAN PADANG CERMIN PESAWARAN DALAM TINJAUAN SEMIOTIKA

RAIHAN, ANNISA NOVERA (2022) TRADISI KASIDAH DALAM SALAM SAMBUT PENGANTIN DI DESA HANAU BERAK, KECAMATAN PADANG CERMIN PESAWARAN DALAM TINJAUAN SEMIOTIKA. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of bab 1,2 dapus.pdf] PDF
Download (868kB)
[thumbnail of skripsi full.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Kasidah adalah salah satu tradisi masyarakat Lampung Saibatin di Desa Hanau Berak, yang dilakukan secara turun temurun, dilaksanakan pada saat penerimaan calon mempelai (Salam dan Sambut) dalam pernikahan yang berbentuk syair yang dilantunkan oleh Imam Yalil. Kemudian yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan semiotika dalam prosesi tradisi kasidah di Desa Hanau Berak dan apa sajakah simbol dan makna dalam syair yang dilantunkan Imam Yalil, sehingga perlunya penjelasan serta persepsi masyarakatnya sendiri untuk berkomunikasi dalam melaksanakan suatu tradisi, dan memahami makna tradisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan semiotika yang berupa simbol, makna tanda di dalam tradisi kasidah serta kandungan secara mendalam dari syair dalam prosesi pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan menggunakan metode sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan interview, observasi, dan dokumentasi. Analisa data dalam penelitian ini dengan cara melihat data yang sudah dikumpulkan dari interview, observasi, dokumentasi, serta dilandasi dengan teori semiotika. Dari hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tradisi kasidah juga memerlukan persiapan seperti, persiapan Imam Yalil, tandang, gekhek bebugha, kue lapis legit, dan 4 nampan makanan, dimana nantinya dengan adanya simbol - simbol tersebut di dalamnya terdapat interaksi masyarakat yang bertujuan untuk saling membantu, bergotong-royong dan mempererat tali silaturahmi, selain itu makna dari tradisi kasidah pada masyarakat Lampung Saibatin di desa Hanau Berak Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, adalah suatu interaksi masyarakat Lampung yang dilakukan melalui tradisi kasidah untuk meminta keridho'an dan kelancaran dari Allah SWT, serta makna yang terkandung dan dipahami masyarakat dalam tradisi kasidah ini ialah suatu perizinan yang dilakukan keluarga besar mempelai yang diwakilkan oleh Imam Yalil, Kata kunci : Tradisi Kasidah, Tinjauan Semiotika iii ABSTRACT Kasidah is one of the traditions of the saibatin community in the village of Hanau Berak, which was carried out traditionally at the reception of a bride (greeting and welcome) in a poem marriage sung by the Imam Yalil. Then the issue is how a semiotik review of the village's Kasidah traditions at Hanau Berak what do the symbols and meanings of the words sung By Imam Yalil, So it is necessary for explanations and perceptions of its own people to communicate in carrying out a tradition, and to understand its meaning. The study was meant to know the symbolic retrofit of semiotics, the meaning of the marks in the kasidah tradition and the deep content of the words in this wedding procession. The study is a qualitative study, using primary and secondary methods of data sources, the data-gathering techniques of this study employ interviews, observation, and documentation, and based on semiotics. From these analisis it can be resume that the practice of the kasidah tradition requires preparation such as, prepare imam yalil, cooking, gekhek bebugha, a legit layer of cake, and four trays of food, where the symbols will contain social interactions intended to help one another, join forces and bind the strings together. And the meaning of the kasidah traditions of the Saibatinate community in the village of Hanau Berak, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, was an interaction of Lampung society The tradition of asking for ridho and fluency from Allah SWT, and the sense of the society signs and understood in the kasidah tradition is the sanction of the large family represented by Imam Yalil. Keywords: Kasidah Tradition, Semiotics Overview

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Mar 2022 06:16
Last Modified: 08 Mar 2022 06:16
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18281

Actions (login required)

View Item View Item