PANDANGAN PENGURUS WILAYAH NAHDATUL ULAMA (PWNU) DAN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH (PWM) PROVINSI LAMPUNG TENTANG PEMAKNAAN FAKIR DAN MISKIN DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT

RIZA, FAJAR SYAH (2022) PANDANGAN PENGURUS WILAYAH NAHDATUL ULAMA (PWNU) DAN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH (PWM) PROVINSI LAMPUNG TENTANG PEMAKNAAN FAKIR DAN MISKIN DALAM PENDISTRIBUSIAN ZAKAT. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI RIZA FAJAR SYAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Para ulama ekonomi dan sosial menjelaskan bahwa persoalan terpenting dalam zakat bukan sekedar menarik dan mengumpulkan zakat, tetapi kemana zakat ini akan didistribusikan setelah terkumpul. Selama ini, permasalahan yang muncul dalam penyaluran zakat kepada fakir dan miskin adalah ketidakjelasan kriteria dan batasan masing-masing. Fakir masih sering tumpang tindih maknanya dengan miskin, bahkan dengan asnaf yang lain. Terkadang, fakir disebut sebagai bagian dari golongan miskin atau sebaliknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan dan perbedaan antara Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung dalam memaknai fakir dan miskin dalam pendistribusian zakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan dan perbedaan antara Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung dalam memaknai fakir dan miskin dalam pendistribusian zakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan bersifat dskriptif karena penelitian ini akan menjelaskan bagaimana PWNU dan PWM dalam memaknai fakir dan miskin dalam pendistribusian zakat, jenis penelitian ini adalah penilitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau kepada responden. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut PWNU ada yang mengartikan miskin lebih berat kondisinya dari pada fakir dan ada juga yang mengartikan fakir lebih berat kondisinya dari pada miskin. Sedangkan menurut PWM mengartikan fakir lebih berat kondisinya dari pada miskin. PWM juga menjelaskan adanya perbedaan pendapat diantara para ulama. Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dari PWNU dan PWM dalam memaknai fakir dan miskin, tetapi kembali lagi pada keyakinan setiap orang, ada yang memaknai orang fakir lebih parah keadaan ekonominya dari orang miskin seperti ulama mazhab Syafi‟I dan Hambali, ada juga yang sebaliknya memaknai orang miskin lebih parah keadaan ekonominya dari orang fakir seperti ulama mazhab Halafiah dan Malikiah. Dari PWNU dan PWM terdapat persamaan dalam menjelaskan pendistribusian zakat kepada fakir dan miskin yaitu harus sama-sama dibagi kedelapan asnaf. Kata kunci: Fakir, Miskin, Zakat

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ekonomi Islam
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Mar 2022 03:43
Last Modified: 07 Mar 2022 03:43
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18151

Actions (login required)

View Item View Item