PERSEPSI JAMAAH MASJID DARUT TAQWA TERHADAP FATWA MUI TENTANG COVID 19 DAN DAMPAKNYA TERHADAP SHOLAT BERJAMAH (Di Desa Way Huwi Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan)

RENI, RAMADHANI (2022) PERSEPSI JAMAAH MASJID DARUT TAQWA TERHADAP FATWA MUI TENTANG COVID 19 DAN DAMPAKNYA TERHADAP SHOLAT BERJAMAH (Di Desa Way Huwi Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan). Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of CVR BAB 1 BAB 2 DAPUS.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of FULL SKRIPSI RENI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bermaksud menguraikan persepsi jamaah masjid Darut Taqwa terkait fatwa MUI tentang tata cara ibadah dimasa wabah corona virus desease 2019 (COVID-19). Jamaah masjid Darut Taqwa memberikan tanggapannya mengenai fatwa yang dikeluarkan oleh MUI tentang tata cara ibadah dimasa pandemic. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis deskriptif dengan mengumpulkan data melalui cara observasi dan wawancara. Dari jumlah populasi 25 Jamaah diambil 5 Jamaah sebagai sampel dengan teknik Purposive Sampling. Pada massa wabah seperti sekarang ini jamaah masjid merasa bingung terkait dengan perubahan kegiatan ibadah yang biasa mereka lakukan, terlebih ketika suatu daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan berjamaah di masjid pun dibatasi bahkan tidak diperbolehkan. Namun demikian masih banyak umat Islam yang merasa berat untuk meninggalkan kebiasaan mereka beribadah bersama di Mesjid. Masih banyak umat Islam di masa pandemic yang shalat lima waktu berjamaah dan shalat jum’at, Fenomena inilah yang menjadi objek penelitian tulisan ini. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan fakta bahwa persepsi masyarakat terhadap Fatwa MUI terdapat dua bentuk persepsi yaitu persepsi positif dan persepsi negative. Masyarakat yang memberikan persepsi positif adalah mereka setuju dan akan mengikuti Fatwa MUI tersebut dengan beberapa alasan yaitu : jamaah menyerahkan segala sesuatu kepada ahlinya dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai Lembaga yang ahli dalam pemutusan suatu Hukum Islam, merujuk kepada hadist tentang menjauhi wabah, fatwa mui dasar hukum islam yang wajib di ikuti, fatwa mui no 14 tahun 2020 dianggap sebagai rukhsoh. Sedangkan Jamaah yang memberikan persepsi negative adalah mereka cenderung tidak menyetujui dan akan menolak fatwa tersebut. Adapun alasan diberikan yaitu : Takdir maksudnya adalah Jamaah yang menolak fatwa MUI ini berkeyakinan bahwa hidup dan mati ada di tangan tuhan.kegiatan ibadah yang dilakukan jamaah masjid Darut Taqwa pada saat pandemi COVID-19 mengalami perubahan. Ibadah sholat berjamaah yang semula tidak dibatasi kini dibatasi iii dan harus mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protocol kesehatan. ibadah berjamaah sholat fardu dan sholat jumat kini menggunakan kebiasaan baru seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan membawa sajadah dari rumah. Kata Kunci : Ibadah , Fatwa MUI, Covid-19

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Mar 2022 07:53
Last Modified: 04 Mar 2022 07:53
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18085

Actions (login required)

View Item View Item